“You decorated my empty universe
with your light.”—————— ⏮ ▶ ⏭ ——————
옹성우 - We Belong
▪ ▪ ▪
Pagi ini, Mingyu masih berada di kamarnya. Ia lelah karena jadwal sekolahnya yang cukup padat seminggu kemarin. Selain karena banyaknya materi yang harus diserap sekaligus, pekerjaan rumah yang guru mata pelajarannya berikan itu tidak main-main. Tapi untunglah ia sudah mengerjakan hampir tiga per empatnya, jadi ia bisa bernafas tenang. Kini ia tengah berbaring di kasurnya, memejamkan mata, dan berusaha untuk kembali tidur.
“Mingyu!”
Suara wanita paruh baya itu menyapa telinga Mingyu. Ibunya memanggil dari lantai bawah. Bukannya menyahut, ia malah semakin gencar menarik selimutnya. Ia benar-benar serius ingin bermalas-malasan hari ini.
“Mingyu? Apa kau masih tertidur?” ucap Ibunya yang baru saja memegang kenop pintu dan masuk ke kamar.
Mingyu tidak menyahut. Anggap saja ia tengah berpura-pura tidur karena pemuda Kim itu yakin 100% bahwa sang ibu akan percaya dengan 'kepura-puraannya', kemudian pergi dari kamarnya. Namun, entah apa yang merasuki ibunya— tiba-tiba sang Ibu menyibakkan selimut yang membalut tubuh Mingyu dengan kasar.
Suaranya meninggi, namun tidak sarat akan amarah. “Mingyu, aku tahu kau masih bangun. Cepat bantu Ibu.”
Mingyu menghela nafas kasar dan merenggut. “Ayolah, bu! Ini hari Sabtu! Tak bisakah aku sedikit bersantai?”
Sang Ibu tersenyum teduh dan membelai surai kecoklatan Mingyu. Dengan suara lembutnya ia berkata, “Apa membuang sampah keluar adalah pekerjaan yang berat? Jika iya, Ibu akan berhenti meminta tolong padamu.”
Sial. Benar, ini kelemahannya. Senyuman sang Ibu dan kata-kata lembutnya— itu memang kelemahan Mingyu. Dan pemuda 17 tahun itu yakin bahwa sang Ibu sudah tahu akan hal itu. Tidak ada yang bisa ia lakukan selain mengangguk cepat dan menyimpan kekesalannya di dada. Tidak mungkin bukan kita marah pada Ibu kita sendiri?
Ibunya tersenyum dan berterimakasih sebelum akhirnya mengecup lembut pucuk kepala Mingyu. Ia pun pergi kembali ke bawah, melakukan berbagai pekerjaan rumah juga memasak makan siang. Mingyu hanya mendengus kasar dan mengekor sang ibu turun ke bawah.
Tangan besarnya meraih kantung hitam yang berada di dapur. Ia membawanya keluar. Membuka daun pintu dan merasakan hembusan angin musim semi yang sangat menyegarkan. Ia bahkan sempat lupa dengan kekesalan yang ia pendam sebelumnya.
Langit hari ini sangat biru dan indah. Jangan lupakan bunga yang bermekaran di taman rumah tetangganya yang berada tepat di depan rumahnya. Taman itu nampak terawat dengan kucing-kucing yang banyak berkumpul disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Midsummer Rocket [on hold]
Fanfic"On midsummer school-holiday, Mingyu know how it feels to fall in love with someone." Kim Mingyu, pemuda berumur 16 tahun yang terlalu apatis terhadap dunianya. Dan ketika seorang pemuda asing memasuki hidupnya, ia tahu benar bahwa pada titik itu- h...