Dilan nya Arumi

25 2 0
                                    

"Kamu Milea, ya?"

"Aku ramal kita akan bertemu di kantin"

"Kamu cantik. Tapi aku belum mencintaimu. Gatau nanti"

Itu kalimat yang di ucapkan Dilan dalam dialognya dengan Milea. Romantis bukan?

Namun tidak bagi Arumi yang sudah mendengar hampir ratusan kali dari mulut laki-laki playboy yang menyamar jadi Dilan.

Bahkan Arumi belum menonton filmnya sama sekali. Namun karna cowok ini, dia jadi hafal semua dialog romantis Dilan yang sayangnya tidak ada romantis-romantisnya di mulut cowok ini.

Namanya Iqbal. Ya bahkan namanya pun sama dengan aktor pemeran Dilan itu. Namun jangan harap dia akan sesempurna Iqbal ramadhan. Iqbal yang ini hanyalah cowok playboy cap buaya Ciliwung yang suka mengumbar janji dan kata-kata bullshitnya.

               %%%~~~%%%

Arumi sedang berusaha menghindari si Dilan kw itu. Sejak tadi pagi dia diikuti terus oleh cowok itu hingga hampir saja masuk kamar mandi perempuan kalau tak di cegat teman sekelasnya. Entahlah, Arumi pun tak paham dengan cowok itu.

"Dia nggak disini kan ya?" Katanya bermonolog sendiri.

Kepalanya terus menengok kanan kiri. Memastikan bahwa si Dilan kw itu sudah tak mengikutinya.

"Huft, selamat."

Setelah memastikan keadaan aman, gadis itu pun mulai berjalan santai menuju kantin. Berniat untuk mengisi perutnya yang kosong.

               %%%~~~%%%

Arumi duduk di bangku kantin setelah mengambil makanan nya. Gadis Itu duduk dan meletakan makanannya di meja. Cewek itu makan dengan santai sambil memainkan hp nya. Hanya sekedar menscroll halaman eksplore Instagram nya.

Sementara itu........














"Lo cari apa sih, yan?" Iqbal sedari tadi merasa jengah memerhatikan Tian teman sekelasnya.

Cowok itu sedari tadi menunduk mengitari kelas, mengacak-acak lemari kelas, memeriksa setiap laci meja bahkan membaca semua buku-buku pelajaran yang tertinggal di meja walaupun tidak bisa dikatakan membaca karena nyatanya cowok itu hanya membolak-balik halaman bukunya saja.

Kelas sedang sepi karena ini waktu istirahat dan semua siswa sedang keluar kelas.

"Bantuin, Bal. Jangan ngomong terus." Gerutu Tian pada sahabatnya itu.

Iqbal yang tadinya hanya berdiri di pintu kelas sambil memperhatikan temannya terpaksa menghampirinya.

"Ck, mau ketemu Milea gue juga." Gerutu Iqbal sedikit berbisik. Pasalnya, temannya ini dengan tiba-tiba menariknya tadi saat sedang mengikuti mileanya. Padahal itu tadi kesempatannya untuk mgomong. Tapi emang dasar ini anak titisan dakjal. Gak bisa liat orang bahagia dia tuh.

"Milea-Milea. Ganteng juga kagak lo."cibir Tian.

"Astaghfirullah, Tian. Kamu itu berdosa banget." Saut iqbal. Dia meletakan tangannya di depan dada serta muka yang di buat menyedihkan. Yang jatuhnya malah menjijikan di mata Tian.

Antologi (Kumpulan Cerpen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang