3

0 0 0
                                    

Alya dan Jihan baru saja keluar dari ruang osis, hari ini mereka ada rapat osis tentang persiapan perlombaan basket bulan depan karna sekolah mereka menjadi tuan rumah untuk perlombaan itu alhasil mereka diberi tugas menjadi panitia selama pelaksanaan.

Berhubung anggota osis hanya ada 50 orang dan perlombaan tinggal sebulan lagi, Bimo selaku ketua osis mengumumkan bahwa persiapan lomba akan dibantu oleh beberapa anggota organisasi lain. Tentunya Alya senang dengan kabar itu jadi dirinya tidak akan terlalu lelah untuk persiapan.

"Al gue ga sabar deh buat lomba besok, siapa tau dari sana gue bisa dapet jodoh" ujar Jihan dengan binar dimatanya dan tawa dari bibirnya

"Gue doain lo cepet dapet pacar biar ga kelamaan jomblo, masa cantik-cantik ngenes" ejek Alya, Alya tidak bohong saat perihal Jihan cantik. Jihan itu memang cantik, senyumnya manis dengan kulit putih bersih hasil kerja kerasnya merawat diri.

Bedanya dengan Alya, Alya itu cenderung masa bodo dengan penampilannya karna mernurutnya mau gimana pun penampilannya kalo cantik ya tetep cantik

"sialan lo muji apa ngejek? Gak sadar amat sendirinya juga jomblo buk" cibir Jihan

Tanpa sadar mereka sampai dipinggir lapangan basket yang ramai karna tim basket sedang latihan disana. Pak Anton selaku guru olahraga sekolahnya dan merangkap menjadi pelatih basket terlihat dengan serius mengamati permainan anak didiknya

Di pinggir lapangan juga terdapat tim cheers sebagai pelengkap, karna disekolahnya ini basket dan cheers itu seperti pasangan yang tak bisa dipisahkan hanya saja sialnya kaptennya itu si nenek lampir Sasa yang sering mengganggu ketenangan Alya.

"Alya Jihan sini kalian!" panggil Pak Anton, Pak Anton ini juga mengajar dikelasnya jadi pantas saja dia mengetahui nama Alya dan Jihan

"Al kesana yok dipanggil Pak Anton tuh" Jihan yang lebih dulu mendengar panggilan Pak Anton pun akhirnya mengajak Alya menghampiri sang pemanggil

"ada apa ya pak manggil kita?" tanya Jihan sopan, Alya pun hanya mengikuti Jihan dibelakang

"kalian baru selesai rapat osis ya?" mereka berdua mengangguk bersamaan "nah pas banget kalian disini saya mau ngasih nama untuk perwakilan membantu persiapan lomba apalagi kamu kan sekertaris kan Al?"

"iya pak" jawab Alya

"Angkasa sini sebentar" yang dipanggil Pak Anton pun langsung menghampiri karna lelaki itu tadi sedang beristirahat dan tidak ikut bermain

"iya pak ada apa ya?"

"untuk perwakilan persiapan pengurus inti saja ya yang mewakilkan? Nanti setiap sehabis latihan kalian hanya membantu anak osis terlebih lagi mengingat ini pertama kalinya kita jadi tuan rumah anak osis pasti belum mengetahui alat yang dibutuhkan untuk persiapan, jadi kamu tolong bantu ya" jelas Pak Anton

"Baik Pak nanti saya akan bantu"

"nah kalo gitu silahkan lapor pada Alya nama-nama pengurus inti, bapak mau lanjut mengawasi temantemanmu, Alya silahkan lanjut dengan Angkasa ya" Pak Anton pun beranjak meninggalkan mereka

"emm jadi gimana Sa?" tanya Alya sambil melirik Angkasa

"duduk dulu ga capek emang berdiri terus?" Angkasa duduk di pinggir lapangan kemudian diikuti Alya dan Jihan

"pengurus inti basket ada gue, Vano, Deon, sama Gibran kalo ada yang mau ditanyain langsung hubungin gue aja" Angkasa merebut bolpen dan menarik tangan Alya, dia menuliskan nomor telefon nya disana "itu nomor gue nanti hubungin aja"

"iya nanti gue hubungin ya" Alya menjawab dengan sedikit kikuk

"ini bolpen nya gue balikin, gue lanjut latihan dulu ya" pamit Angkasa dan langsung berlalu pergi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANGKASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang