Prolog

25 5 0
                                    

    Ini hidupku yang baru saja merayakan hari kelahiran. ini juga tentang dirinya, tentang bagaimana dirinya denganku, bagaimana dia menemukanku, tentang cita-cita yang akan kita gapai, dunia dan isinya menjadi saksi bahwa dirinya pernah mencintaiku sedalam dalamnya cinta.

     Pada mulainya catatan ini hanya untuk mengenang dirinya yang hilang di telan semesta :

"semesta kenapa kau tak menunjukan dirinya padaku, kau tidak melihat betapa tersiksanya diriku ini. dan untukmu yang hilang di telan semesta, kenapa harus begini? bukankan kau berjanji untuk selalu bersama denganku, bukankah kau ingin membuktikan pada semesta bahwa kau laki laki yang akan membuat diriku menjadi berharga di muka bumi ini.
apa kau tak mencintaiku lagi?
apa kau tidak peduli lagi denganku?
bagaimana ini aku tak bisa sendiri seperti ini, kau pergi tanpa adanya kata, tanpa adanya isyarat dan kau pergi membawa tanda tanya? ".
bulan apakah kau tau dia berada?
langit apakah kau menyembunyikan dia dariku?
tanah,apakah kau menguburnya?
bintang, apakah kau iri dengan diriku sehingga kau mengambil dirinya dariku?
jawab! jawab! aku tau kalian berdiam diri karna kalian yang menyembunyikan dirinya".
aku rindu, aku rindu, aku rindu, pulanglah pada diriku, kita gapai mimpi-mimpi kita lagi, aku berjanji aku tidak akan manja lagi, aku janji tidak cengeng lagi, tapi pulanglah. lihat air mataku menetes berjuta kali, bukankah kamu sendiri yang tak mau air mataku terjatuh".

       Itulah dia sejuta kali pun aku menangisinya dia tidak pernah kembali, bahkan untuk menunjukan batang hidungnya saja dia tak sudi.
namun aku yakin dia akan kembali meskipun di dunia yang berbeda aku akan menunggunya, aku menunggumu mahesa, jika kau sedang tidur sekarang, cepatlah bangun dan kejar aku".

pecandu semesta [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang