II

15 2 2
                                    

         Hari ini adalah jadwal kuliahku, minggu-minggu ini tugas kuliahku semakin menggila, dimana tiap harinya bertambah dan bertambah, aku semakin bingung! apakah menjadi mahasiswa itu kerjaanya hanya mengerjakan tugas yang di berikan dosen, tak ada kah sehari saja kuliah itu menyenangkan.

Tiba-tiba sahabatku bunga menanggilku :

"lan?".

"eh bunga, ada apa?".

"pulang ngampus ke warjok yuk," ajak bunga.

"aku banyak tugas bunga, kau saja lah."

"ayolah lan, kau bisa mengerjakan tugasmu disana".

"baiklah-baiklah, kau yang tlaktir aku"

"ok lan, aku masuk dulu lan nanti aku kabari lagi".

        Bunga adalah mahasiswa fakultas kesehatan. sedangkan aku, aku mahasiswa fakultas pendidikan jurusan pendidikan bahasa inggris, itulah statusku mahasiswa pendidikan yang orang-orang bilang bakan calon guru.
pikirku awal, menjadi anak pendidikan itu mudah dibanding dengan jurusan lain, tapi pada kenyataanya sangat berbalik dari apa yang aku pikirkan dari awal, menjadi calon pengajar itu sangat sulit rasanya aku sepeti salah masuk jurusan, tapi yasudahlah aku nikmati saja, ibarat kata

"sudah terlanjur tenggelam harus terus berenang".

Aku terus menjalani dan menikmati setiap proses dari pembelajaranku.

         Matahari makin memerah, awan biru mulai kelabu, warna jingga mulau menyorot dan senjapun tiba.
bicara soal senja aku orang yang tak menyukai senja, aku lebih menyukai hujan.

        Waktu perkuliahanpun berakhir, lalu-lalang manusia membanjiri setiap lorong-lorong kampus, suara-suara membumbung di seluruh ruangan kampus, bermacam-macam perkumpulan, mulai dari organisasi, UKM, hingga perkumpulan gibah pun ada.

      Aku hendak menghampiri bunga, karna tak ada kabar dari dia, namun ketika aku melangkahkan kaki, tiba-tiba bunga melambaikan tanganya, syukur lah aku tak perlu repot-repot menghampirinya.

🌞

        Warjok, alias warung pojok. warung dengan tampilan sederhana namun mencolok, mengalahkan cafe-cafe di luaran sana, penggemarnya sangat banyak mulai dari anak sd, sma, mahasiswa bahkan pekerja.
tempatnya yang di pojok membuat pengunjung warjok bisa memojok, kualitas makananya luar biasa enaknya, harganya cukup terjakau untuk semua kalangan, mungkin ini juga yang menjadi faktor warjok bisa mengalahkan cafe-cafe, dan satu lagi desain ruangan warjok sangat luar biasa bagiku, dimana warung ini bukan sekedar tempat nongkrong tapi lebih dari itu, setiap pengunjung warjok bisa membaca buku yang di sediakan pemilik warjok, dinding-dinding warjok dihiasi dengan photo-photo aktivis, seperti wiji tjukul, marsinah, murnir dan ada juga beberapa tokoh pahlawan. bisa dilihat dari desain warung ini pemilik warjok bukan orang biasa-biasa saja.

         namun hari ini warjok terlihat lenggang hanya beberapa orang yang terlihat sedang mengopi, bisa dilihat dari kursi-kursi yang kosong bahwa warjok sedang sepi.

"bunga, kok sepi sih" tanyaku

"biarlah, enak sepi kek gini kapan lagi coba," jawabnya.

"iya sih, btw aku pesan milk shake sama mie goreng pakai telor yah bung"

"heh, kau kira kau nih pelayanmu lan" sinis bunga.

"ayolah, bunga kan baik"

"bisa aja kau merayuku, baiklah-baiklah kau tunggu di pojok sana".

pecandu semesta [on going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang