Extracurricular [Stray Kids]

01; Kim Seungmin

Kembali mengingatkan kalau cerita ini adalah remake ya, aku cuma ubah ke dalam bentuk tulisan aja, jadi isi ceritanya 99% sama dengan drama aslinya. Happy reading! ^^

―

"Peringkat satu, satu, satu, dan satu. Selamat."

Seungmin memandangi selembar kertas rapor di tangan guru wali kelasnya yang saat ini tengah diserahkan padanya.

"Kamu peringkat satu lagi," imbuh Minho, guru wali kelas itu.

Seungmin menerima kertas tersebut dengan sopan. Matanya tak lepas dari kolom 'Peringkat Siswa' yang terisi angka satu dari baris teratas sampai terbawah pada kertas rapor miliknya.

"Terima kasih," ucap Seungmin kemudian.

Minho memandangi Seungmin sejenak, memperhatikan wajah siswanya itu yang sama sekali tidak berekspresi, lalu menghela napas. Tangannya kemudian menggerakkan kursor mouse dan menelusuri riwayat Seungmin yang terpampang di layar komputer.

"Lihat riwayatmu ini, Seungmin. Kamu tidak pernah dihukum ataupun mendapatkan peringatan apapun dari sekolah, seolah-olah kamu tak pernah terlihat di sekolah ini. Bapak bingung seperti apa sosok dirimu itu. Siswa teladan sepertimu benar-benar adalah yang tersulit," komentar Minho.

"Terima kasih, Pak," ucap Seungmin lagi.

Minho kembali memandangi Seungmin dengan tatapan tidak mengerti. "Itu bukan pujian, tahu!"

Seungmin hanya mengedipkan matanya dengan polos sebagai respon.

Minho menghela napas melihat respon siswanya itu. "Kim Seungmin, dengarkan Bapak! Sesekali kamu harus membuat masalah kecil. Karena kalau tidak, nanti kamu malah langsung kena masalah besar."

Seungmin mengangguk mengerti, lalu menulis sesuatu pada catatan kecilnya. Minho merasa bingung ketika melihat Seungmin yang tiba-tiba menulis sesuatu, sehingga ia menghentikan kegiatan siswanya itu dan mengintip apa yang ditulis di sana.

NASIHAT WALI KELAS:
1. BUATLAH MASALAH KECIL

Usai membaca tulisan itu, Minho semakin memandang Seungmin dengan tatapan tidak mengerti. "Ya! Apakah kamu bisa mengatur hidupmu?"

"Aku yakin aku baik-baik saja," jawab Seungmin kemudian.

Untuk yang kesekian kalinya sejak duduk berhadapan dengan Seungmin, Minho menghela napas.

"Omong-omong, kamu mendaftar ke universitas mana?" Akhirnya ia memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan.

"Hanya tiga universitas teratas," jawab Seungmin.

"Yang mana, tepatnya?"

"Yang menerimaku. Yang terbaik."

"Jurusan apa?"

"Apa saja yang lolos."

Kening Minho kembali mengkerut tidak mengerti. "Apa yang ingin kamu lakukan setelah lulus kuliah nanti?"

"Apapun yang menghasilkan uang."

Minho berhenti bertanya. Ia menyerah pada siswa teladannya itu. "Sikapmu benar-benar menyebalkan, Seungmin."

Seungmin diam. Dengan ekspresi yang begitu polos, ia mengedipkan matanya beberapa kali sebelum bertanya, "Maksud Bapak?"

"Lupakan saja." Minho mengibaskan tangannya, pertanda benar-benar menyerah.

Namun ketika dilihatnya Seungmin yang menunjukkan wajah bingung, akhirnya Minho kembali memusatkan pandangan pada siswa yang duduk di depannya itu.

"Maksud Bapak adalah..." Kali ini Minho menatap serius pada Seungmin. "Kamu ingin menjadi apa saat dewasa nanti, Kim Seungmin? Kamu ingin menjadi orang dewasa yang seperti apa? Apakah tidak ada yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu tak punya mimpi, harapan, atau semacamnya? Kamu harus memiliki itu semua!"

Seungmin tidak langsung menyahut. Pandangannya malah berubah kosong. Menerawang ke depan. Pada mimpinya.

Mimpi.

Tentu saja, aku memiliki mimpi.

Tapi, mimpiku itu mahal. Untuk anak tanpa orang tua, mimpiku menjadi lebih mahal. Kamu tak akan pernah bisa membelinya, sekeras apapun usahamu.

Mimpiku adalah lulus sekolah, lalu kuliah di salah satu dari tiga universitas tertinggi; SKY, wisuda dengan predikat memuaskan, mendapatkan pekerjaan, menikah, memiliki anak, membesarkan anak, menjalani kehidupan normal, dan... mati dengan normal.

Uang yang kubutuhkan untuk itu adalah 90 juta won.

Itulah harga dari mimpiku.

― Kim Seungmin ―

MAIN ROLE

Kim Seungmin as Oh Jisoo

SUPPORT ROLE

Lee Minho as Cho Jinwoo [Guru wali kelas]