Awal

7 0 0
                                    

Aku gak tau pasti, mungkin ini bermula dari 7 tahun yang lalu, dimana kehidupan yang dari biasanya berubah 180 derajat, saat memasuki dunia baru yang sebelumnya sangat aku sukai tapi berubah menghantuiku hingga hari ini.

Memasuki sekolah yang jauh dari keluarga awalnya membuatku bahagia tapi ternyata banyak luka yang secara tidak sadar ada didiri ini yang sedikit sedikit menjadi bukit dan menancapkan lukanya di tubuh ini.

Awalnya aku suka ini, suka bisa berjauhan dengan keluarga, tapi secara tidak sadar itu membuat diriku berubah dan mulai tidak menyenangkan diri ini, mungkin karena pertemanan yang salah, lingkungan yang salah atau diri ini yang salah, sejujurnya aku gak tau hingga hari ini.

Pada hari itu semua siswa diantar oleh keluarganya untuk memasuki sekolah yang berasrama tersebut, ada yang menangis karena akan berpisah dengan keluarganya, ada yang dibantu beberes oleh ibunya, ada yang sedang makan bersama dengan keluarganya, pokoknya hari itu sangat hangat dan yang anehnya tidak ada sedikitpun rasa iri karena melihat mereka dan keluarganya.

Aku sudah beberapa hari disana karena kondisi orang tua jauh dan bekerja yang memiliki waktu libur tidak banyak jadi aku diantar ke sekolah tersebut.

Sebelum dimulainya tahun ajaran baru, ada kegiatan untuk memperkenalkan lingkungan sekolah ke siswa baru, yang dilaksanakan tiga hari.

Hari pertama berjalan lancar bagi saya, karena saya bukan tipe orang yang banyak maunya, jadi mengikuti alur yang sudah ada saja, berbeda dengan yang lain, mereka menangis karena jauh dari keluarganya, ada yang ingin pulang dan ingin menghubungi orang tuanya, tapi hal itu tidak terjadi di saya, saya pun berfikir jika ini yang saya inginkan, yaitu jauh dari keluarga saya, bukan karena saya tidak suka dengan keluarga saya, saya hanya menyukai tantangan baru yang akan saya lakukan disini untuk 3 tahun kedepan.

Hari kedua saya sakit demam, jadi saya tidak tahu mengapa, padahal bukan karena saya penyakitan tapi mungkin karena saya kurang istirahat karena pas hari pertama sebelum kegiatan tersebut saya terbangun tengah malam dan membereskan barang-barang saya jadi kurang tidur.

Ketika demam saya selalu memiliki mimpi yang membuat hati saya tidak tenang seperti halusinasi tapi terjadi ketika saya tidur, pada hari itu saya mimpi bahwa teman-teman sekamar saya pulang dan mengeroyok saya dan pada saat itu saya terbangun dan lari ke luar kamar sambil membaca ayat kursi, karena sangking takutnya, tapi kenyataannya teman-teman sekamar saya belum pulang dari kegiatan tersebut. Saya tidak tahu ini namanya apa tapi dari kecil dulu ketika saya sakit saya selalu memiliki halusinasi semacam itu dan terlihat nyata. Itulah kenapa saya sangat takut jika sudah demam karena saya takut merasakan hal itu.

Hari ketiga saya masih sakit dan tidak ikut kegiatan penutupan jadi saya tidak tahu bagaimanakah acara penutupan dari kegiatan itu.

Setelah berbulan bulan disana yang awalnya saya nyaman dan suka sekali disana, tapi perubahan yang saya rasakan setelah berbulan bulan lamanya menjadi tidak nyaman dan saya tidak suka, karena banyak perubahan yang membuat diri ini lelah.

Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang