"Aku sebenarnya punya seseorang. Aku tak tahu kenapa aku merasa nyaman bersamanya...
... Maaf."
---
"Jimin?"
Jimin tidak fokus lagi. Sudah 3 hari berlalu dari hari datang nya telepon itu untuk pertama kali dan Jimin masih terlihat seperti orang yang berbeda dari sebelumnya.
"Ya! Jimin!!"
"A.. Wae?" Jimin menoleh kearahmu.
"Ini tidak benar."
"Apanya?" Tanya Jimin sambil memiringkan kepalanya.
"Ikut aku." Kamu menarik tangan Jimin. Lalu menuntun nya ke suatu tempat. Sambil berharap Jimin yang sebenarnya bakal kembali.
--------
"Hongdae?"
Tanya Jimin agak bingung setiba nya kalian di sebuah tempat yang amat terkenal di Seoul. Hongdae Street.
"Yup!! Kita akan bersenang-senang sekarang!"
"Y/N... Ini sudah sore. Kamu gak mau pulang aja?" Tanya Jimin yang terdengar tidak terlalu tertarik.
"Apa-apaan semangat itu? Kemana Jiminkuuu?!!!" Teriak mu sambil mengunyel wajah Jimin.
"A-apa?" Jimin terbata saat mendengar kata-kata itu darimu.
J-jiminku??
"Hahaha.. kamu terlihat imut kalau dikunyel begini." Ucapmu sambil tetap mengunyel pipi Jimin.
Imut?..
"Nah! Gak boleh pulang sebelum senang!!!" Teriak mu lagi sambil menggandeng tangan Jimin.
"Pertama-tama jajan. Aku mau tteokbokkie." Ucap mu sambil menatap Jimin.
"Apa?"
"..."
"Ada apa dengan tatapan itu?"
"..."
"Nope. Tidak. Kita pulang saja. Firasat ku buruk."
"Jimin.. pleaseeee."
"TIDAK AKAN!"
-
"Ehee.. emang tteokbokkie itu kalo pake Mozarella enak yaa." Ucap mu senang sambil mengunyah tteokbokkie yang akhirnya dibelikan Jimin.
"Hah... Y/N.. kau mengajakku ke sini cuma buat aku jadi dompet mu?"
"Mwo? Kamu kan makan jugaa.. aaa~ " ucap mu sambil menyuapkan ke Jimin.
"Terserah." Jimin lalu melengos, berjalan duluan meninggalkan mu.
"Jimin!! Tunggu." Kamu mengejar Jimin lalu merangkul lehernya. Sebenarnya Jimin lebih tinggi dari mu, sehingga membuat ny jadi lebih menunduk saat kamu merangkul nya.
"Oh!" Kamu berhenti tiba-tiba ketika melihat sesuatu menarik perhatian mu.
YOU ARE READING
Into You || PJM
Fanfiction"Jimin." "Hm?" "Kau tahu cara berciuman kan?" Aku menahan tawa melihat minuman soda nya Jimin keluar dari hidungnya. Tersedak. Parah. "Uhuk! uhuk" "Pfft.. kau tak apa Jimin?" Tanyaku lalu mengelus punggung nya pelan. Jimin hanya menggeleng. "Aku b...