7. Rindu

2.8K 217 8
                                    

"Kamu belum sampai?" tanya suara Gab menyebalkan dari ponselnya.

"Sedang dalam perjalanan. Jangan berisik." Solen mematikan ponselnya. Setelah kejadian dua minggu yang lalu di apartemennya, mereka tetap bersikap seperti biasa.

Tunggu, sebenarnya tidak benar-benar biasa jika dipikirkan. Keesokan paginya setelah malam penuh gairah itu, mereka kembali bercinta. Kali itu Gab mengajarinya untuk memimpin percintaan persis seperti yang pernah Solen lakukan dengan pakaian lengkap. Hanya saja pada prakteknya jauh lebih memuaskan, terutama saat Gab menyambutnya dari bawah. Wajah pria itu saat mencapai puncak terpatri jelas dalam ingatannya. Makhluk indah di bawahnya, membuatnya terpesona.

"Kamu sudah mulai gila, Solen. Ia hanya Gab, sahabat batitamu dan tidak akan berubah. Selamanya akan seperti itu." Solen menghela napas. Saat ini ia harus menemani Gab ke pesta open house rumah baru Jae dan Ayu. "Jangan terpesona padanya, jangan!"

***

Setelah pagi yang mereka lalui, Gab berangkat ke Singapore, bekerja di sana selama beberapa hari kemudian kembali. Mereka kembali disibukkan dengan pekerjaan mereka, Gab harus terbang ke beberapa kota, memastikan pembukaan restoran cepat saji berjalan dengan baik. Dan sekarang dia sedang mengetuk pelan sandaran sofa rumah baru Jae berharap Solen segera menelponnya dan mengatakan ia sudah sampai di alamat Jae. Ia sempat menyapa beberapa tamu Jae yang ia kenal, lalu memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, ke ruangan yang lebih sepi dan tidak ada orang lain. Rumah baru Jae besar, dengan taman luas di belakang rumah. Pestanya di adakan di sana. Mayoritas tamu undangan berada di sana, menikmati live band yang hadir untuk menghibur.

Lalu ponselnya bergetar, ia tersenyum senang membaca nama di sana. "Sudah sampai?"

"Kurasa."

"Aku akan menjemputmu di luar, tunggu sebentar." Gab menusuri ruangan besar, berpapasan dengan beberapa orang.

"Terburu-buru sekali." tegur Ayu saat wanita itu mengantarkan tamu mereka menuju taman di belakang.

"Menjemput Solen di depan." jawabnya cepat yang ditanggapi oh oleh Ayu.

Dia membuka pintu depan dan menelusuri beberapa undakan tangga depan. Gab berdiri di jalanan komplek perumahan tersebut dan berkacak pinggang. Dia tidak melihat kehadiran Solen sampai suara itu memanggilnya dari belakang.

Ia berbalik, menemukan Solen berjalan ke arahnya dengan santai. Wanita itu tidak sadar dia telah memesona Gab dengan penampilannya yang mengejutkan. Rambut hitamnya bergelung indah, ia memakai gaun bermotif bunga kecil berwarna kuning. Gaun itu membuat kulit Solen bersinar indah.

"Jadi, ini rumahnya?" Solen mengamati sebentar sebelum berpaling pada Gab dan tersenyum menatap pria itu. "Tidak biasanya kamu mau memakai kemeja." Solen menatap sekujur tubuhnya dan Gab menyukai itu. "Tapi kemeja hitam memang cocok denganmu." puji wanita itu sebelum menggandengnya masuk.

Jika wanita itu melalukan hal kecil ini sebulan yang lalu, Gab akan bersikap biasa saja dan mendengus geli. Tapi setelah apa yang mereka lalui bersama, dia tidak bisa berpikir lain selain bahwa sudah dua minggu sejak pagi hari kebersamaan mereka. Jadi, yang Gab lakukan adalah menerima gandengan itu. Solen masih sempat tertawa dengan lelucon tidak jelasnya tentang bawahannya di luar kota. Saat mereka sudah masuk ke dalam, mereka tidak lupa menyapa beberapa tamu yang berpapasan dengan mereka.

"Dan ini adalah ruangan?" tanya Solen setelah berkeliling ke beberapa bagian rumah Jae yang luas.

"Aku rasa ini garasi. Ayo kita masuk." Gab membuka pintu di sebelah kanan dapur, lalu menarik Solen masuk bersamanya. Ia menutup pintu di sana.

"Wah, semuanya ini mobil Jae?" tanya Solen kagum. Setidaknya ada sekitar empat mobil di garasi luas itu meskipun ruangan itu cukup gelap. Ada ventilasi di sela-sela gerbang garasi mobil, tapi matahari sudah tenggelam saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Solen GabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang