45 • Kecewa

176 36 20
                                    

Setiap orang pernah merasakan yang namanya kecewa. Kecewa akan hal baik itu dari sahabat, keluarga maupun pasangan. Kekecewaan itu beda dengan marah, mungkin marah bisa mereda tapi kecewa akan tetap berada. Sejauh apapun sekuat apapun kau menghapus kekecewaan itu, percuma. Semua tak akan sama lagi, semua akan berubah. Baik sikap ataupun cara berkomunikasi.

Jujur, aneh aja jika seseorang yang sangat kita percaya menghancurkan kepercayaan itu dalam sekejap mata. Derainya luka tak akan dia ketahui, yang ada dipikirannya hanya ketakutan, ketakutan tak akan dipercaya, akan dibenci dan akan disudutkan.

Tak ada yang lebih baik selain memendam sendiri walau itu sulit, tapi selain itu kepada siapa lagi? Tak ada lagi yang bisa dipercaya. Kepercayaan itu sirna termakan penyesalan.

Atau itu semua salah diri sendiri? Untuk apa percaya sama orang seperti itu? Dia seakan membela nyatanya diam dalam pembelaan. Dia seakan menguatkan tapi nyatanya dia yang melemahkan.

Tidak ada yang lebih indah selain daripada mengenang. Cukup hayati, nikmati dan pendam sendiri. Tak ada gunanya jika kau terus menjelaskan walau hati berkata 'Aku capek simpen sendiri. Dia harusnya sadar diri, aku terluka' Cukup sakit bukan? Iyalah.

Tersenyumlah anggap semua biasa saja. Anggap itu angin lalu, walaupun itu terulang lagi. Anggap itu adalah problem yang membuatmu jatuh dan tak ingin membuat mu bangkit.

Jadi, bangkitlah masalah dari itu tak perlu kau pikirkan. Susah iya, tapi kau akan larut dalam masalah yang dibuat mantan kesayangan. Hanya mantan.

Dia tak peduli sudahlah, dia hanya mengucapkan kata maaf lalu melupakannya dan setelah itu menganggap bahwa dirinya berhasil.

Berhasil menjatuhkan seseorang.

[Makassar, Sulawesi Selatan.]
Sedang dalam fase yang benar-benar kecewa, sampai mau tuangin dalam sebuah kata-kata kayak gini. Maafin.

Quote's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang