S E M B I L A N B E L A S

13.5K 1.2K 158
                                    

jangan lupa tinggalin Vomentnya sayang:)

jangan lupa tinggalin Vomentnya sayang:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_oOo_

[ Flashback ]

" Oma?!"

Paramihta tersenyum lembut, wanita tua itu memeluk Maya dari belakang. Mengelus bahu telanjang Maya dengan gerakan pelan.

" Menikahlah nak, hanya ini permintaan Oma padamu. " Maya menatap dirinya pada pantulan cermin, dress Biru selutut tampa lengan itu membuat Maya terlihat anggun. Rambut panjang nya yang halus terurai menambahkan aura khas Maya sendiri.

Wajah sayu Maya menatap kembali kearah sang Oma. Paramitha berkaca-kaca.

" Oma yakin, Opa mu tak akan salah memilih pria untuk di jadikan suami mu. " Bukan itu maksud Maya. Dia bertanya pada dirinya sendiri, apakah rumah tangga itu akan tetap berlanjut sampai mereka mempunyai anak, membesarkan anaknya dengan Gara suatu saat nanti, menikahkan anak mereka, hingga menjadikannya seorang nenek dan pada akhirnya dia akan menutup Mata ketika bahagia itu telah di lewatinya.

" Sebenarnya apa yang sudah terjadi Oma? Kenapa Maya harus di jodohkan? " Paramitha tersenyum, mengecup pipi cucu kesayangannya itu.

" Tidak ada alasannya. Tapi diantara kamu dengan Amara. Orang tua Gara menyukai mu. Ayolah nak, buka hatimu. " Maya menunduk. Bagaimana suatu saat nanti pria itu melepaskannya dan menghancurkannya seperti mendiang ibunya. Ahh... Maya merindukan rumah peristirahatan ibunya. Sudah dua bulan dia tak kesana.

Maya menggenggam jemari rentan Paramitha yang berada di lengannya.
Maya menerbitkan senyum tulusnya dengan mata sayu berkaca-kaca.

" Kalau Ini yang terbaik buat ku. Maya siap Oma. Lagian, Mas Gara juga baik kok. " Paramitha mencubit lengan itu dengan kuat dengan tatapan cemberut.

" Kalau saja lihat yang ganteng kamu iyain. Coba muka pas-pasan ndak mau. "

" Oma... Aku bilang baik bukan ganteng! " Paramitha menggeram kesal.

" alah... Kaya oma tidak tahu aja kamu seperti apa. " Maya mencibir lalu memeluk wanita tua itu begitu erat.

" Maya sayang Oma pendek" Ucap Maya dengan kecupan kecil di pelipis itu dengan kekehan geli ketika sang Oma mencubit kecil pinggangnya.

" Omaa... Sakit akh"

" Kamu sama saja kaya ibumu. "

" Yaiyalah.. Aku kan anaknya. Mosok kaya Tante Amora. "

Amora Puspita, kakak angkat ibu Maya yang sudah berkeluarga di Manhattan. Ibu dari Amara Sabella Puspita sepupu Maya. Amora anak berumur 11 tahun diangkat Paramitha dan suaminya menjadi anak mereka karena sudah 6 tahun masa pernikahan mereka yang tak kunjung mempunyai anak. Hingga tahun ke 4, Paramitha hamil, dan lahir lah Ibu Maya. Maia sari Puspita. Satu-satunya keturunan darahnya.

Perfect Wife || SUDAH TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang