NGAMBEUK » 8🍁

46 11 7
                                    

Hati.
Terdapat banyak hal darinya.
Tentang perasaan yang tumbuh, mekar, dan mati. Segala macam semerbak tumbuhnya rasa dan pahitnya pilu.

-Raazh☁

•• •• •• •• •• •• •• •• •• ••

“Susahhh banget, gak ngerti,” rengek Keara

“Lama-lama cape juga ngajarin lo. Tadi gue ngejelasin panjang lebar gada yang masuk ke otak lo?!”

“Hehe..,” kekeh Keara polos

“Huha hehe..mikir lo tawa mulu kerjaannya,” maki Tofan

Keara mendengus sebal

“Yaudah gapapa, gak usah ngajarin gue lagi, ” ujar Keara pelan

“Yah ngambeuk nih,” goda Tofan

Keara hanya diam tak menanggapi

“Yahh..ada yang ngambeuk, Hey udah jangan cemberut. Nanti gue suka sama lo,” kekeh Tofan

“Lo makin imut kalo ngambeuk ternyata,” goda Tofan

“Dih ngeselin banget ni orang Bisa-bisa nya ya buat gue kesel terus lo goda-goda in gue. Awas aja lo nanti gue makan,” batin Keara

“Ohh..masih ngambeuk nih ceritanya!”

“Oke..oke gue minta maaf, gue bakalan extra sabar ko ngajarin lo,” Tofan menyimpulkan senyumnya di depan wajah Keara.

Keara yang melihat itu terdiam cukup lama, lalu buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain.

“hmm”

“cuma hmm doang nih!?” tanya Tofan

Seketika Keara tak bergeming.

“Hadoh kaya gini juga ngambeuk -an, gimana nanti kalo udah dijadiin pacar nih ” batin Tofan

Akhirnya Tofan memiliki ide bagus untuk meredakan kemarahan Keara. Tofan menarik tangan Keara menuju keluar rumah Keara. Keara yang di tarik tiba-tiba terkejut.

“Ngapain lagi ni orang” batin Keara

Tofan terus membawa nya keluar, membuat Keara bingung plus kesal.

Tak jauh mereka berjalan, hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai ke tempat yang Tofan tuju. Sampai lah mereka tiba di sebuah taman yang bernuansa rumput jepang dan bunga lily.

Mereka berdua duduk di kursi panjang yang terdapat di taman itu. Sejenak hening tak ada yang berani membuka suara. Tofan menarik tubuhnya dari kursi taman untuk berdiri, lalu pergi meninggalkan Keara yang sedang duduk di bangku itu.

“Mau kemana tuh orang, dih gue di tinggal” cibir Keara setelah Tofan pergi begitu saja. Keara tetap duduk di kursi taman. Meski masih bingung.

Lima menit setelah Tofan pergi entah kemana, akhirnya ia kembali sambil membawa dua buah es krim cone rasa vanilla dengan ditaburi topping bubuk milo di atasnya yang ia pegang di kedua tangannya. Keara yang masih setia duduk di kursi tadi mengernyit bingung melihat sosok cowo aneh yang berjalan mengarah padanya.

THE KEALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang