HAPPY READING-!!!
Vanka mencoba menahan tangisnya, senyuman manisnya masih tergambar diwajahnya.
"Lo yang kuat ya Van," ucap Zulfa, salah satu sahabat Vanka yang selalu membantu Vanka dalam keadaan apapun.
"Makasih banget Fa," ujar Vanka.
"Baru kali ini gue liat lo senyum secara kepaksa kayak gini Van, gue yakin suatu saat lo bakal nemuin yang lebih baik dari dia," batin Zulfa yang sembari tadi masih menenangkan Vanka.
"Yaudah Fa, gue mau nenangin diri gue dulu ya," ucap Vanka yang masih memasang senyumnya.
"Yaudah deh," ujar Zulfa.
----------
Vanka pun bergegas mencari tahu, siapa cewek yang sudah bersama Anggra kemaren.
"Mendingan gue nyari tau sendiri, gue gamau ngerepotin Zulfa terus," ujar Vanka
"Oh kayaknya itu deh, ciri-ciri yang Zulfa sebutin itu nempel bgt sama dia," ujarnya lagi.
"Yaudah deh, lagipula gue siapanya Anggra," ujar Vanka masih dengan senyumnya.
Disaat Vanka melewati ruangan osis, ada yang memanggilnya, ternyata Chika, anak dari kelas XI IPA 2.
"Ada apa Chik?" tanya Vanka
"Gue mau bilang, temen gue ada yang suka sama lo, lo terkenal di kelas gue." ujar Chika
"Lah gimana ceritanya? Emang siapa yang suka sama gue?" bingung Vanka
"itu si Dzio, tadi waktu kelas lo olahraga, kan cowok-cowok kelas gue ke perpustakaan tuh, nah si Dzio tanya ke Dika gini "Eh Dik, itu cewek manis yang duduk di pinggir kanan barisan ke 2, lo tau gak namanya siapa?" gitu, nah abis itu Dika bilang "Oh, itu Zevanka, Anak kelas XI IPA 1. kenapa? Lo suka ya? Ciee" nah terus si Rendy kan dengerin juga tuh, terus anaknya comber tuh kayak ember yang abis di gigit tikus, nah dia heboh dong waktu dikelas ngumumin tu kayak pengumuman pembagian sembako." cerita Chika panjang lebar.
"Dzio siapa si? Gue kok kayak ga asing," tanya Vanka
Belum sempat Chika menjelaskan, dia dipanggil oleh ketua osis untuk melanjutkan proposal kegiatan bulan depan.
"Eh udahan dulu ya Van, gue dipanggil tuh" ucap Chika sambil berlari menuju ruang osis.
"Dzio? Siapa si" ucap Vanka pada dirinya sendiri.
----------
Pulang sekolah
"Vannn.." Teriak Chika sambil berlari mengejar Vanka
Vanka menoleh
"Gue mau lanjutin cerita tadi, jadi itu lo tau gak sifatnya Dzio? Beuh, dia mah sifatnya ekstrem. Udah galak, judes, mukanya kalo lagi ngomong tuh kea orang ngajak berantem, trus gue pernah sekelompok sama dia, nah dia itu ga mau dengerin pendapat orang lain, masak iya dia ngerasa benar sendiri, udah gitu keras kepala, egois. Tau gak? dikelas dia dipanggil apa?" ujar Chika
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY
Novela JuvenilKehadiranmu tepat, saat dimana hatiku berada dalam kondisi ibarat sebuah kaca yang sengaja dilempar setinggi-tingginya lalu dijatuhkan sejatuh-jatuhnya sehingga pecah dan hancur. Namun di sisi lain ada yang mengambil kaca yang sudah hancur itu dan m...