Striptease Dancer

100K 1.1K 15
                                    

2.7k words. Sabar-sabar ya bacanya
Ngga ada yg berubah dari ceritanya, cuma pas baca ulang, ternyata banyak typo. Hehehe

















Taehyung terperangah ketika matanya menangkap gambaran sosok pemuda yang menari di atas panggung di depan tempat duduknya. Tidak sering, bahkan jarang bagi lelaki dokter tentara itu untuk pergi ke pub pertunjukan seperti ini. Dilema usai perang membuatnya memutuskan untuk rehat saja dari pekerjaannya. Toh tabungannya sudah cukup banyak baginya untuk tidak bekerja selama setahun, dua tahun jika ia di rumah saja dan tidak menjadi pelanggan pub tetap seperti malam ini.

Bukan wajah pemuda penari striptease itu yang membuatnya terperangah, well, mukanya memang manis. Terlalu cantik untuk seorang pemuda. Yang membuatnya terkaget adalah sesuatu pada abdomennya yang terlihat

Bulat

Berkilau, dan

Besar.

Tidak heran, pub ini memang khusus menyediakan penari striptease yang mengandung bagi pria-pria bajingan yang  birahi melihat orang mengandung, khususnya laki laki. Netra Taehyung mengedar melihat sekitar, pria-pria buncit itu melihat dengan lapar si pemuda manis yang cukup membuat dada Taehyung dipenuhi kupu-kupu yang membuat detaknya berantakan.

Sedangkan si pemuda, mengenakan pakaian berkilauan yang susah payah menutupi perutnya yang sangat besar. Dia terlihat bisa melahirkan besok, atau bahkan seharusnya minggu lalu. Sangat besar, Taehyung yakin bukan janin tunggal yang ada di dalam sana. Si pemuda nampak kesusahan menari, atau lebih pantas dibilang berjalan bolak balik di tengah panggung, menggunakan tiang pancang yang ada sebagai pegangannya. Dia melenguh saat mencoba berjongkok, menggesakan bagian selatannya pada tiang, dan bersusah payah untuk bangun setelahnya.

Merasa tidak sanggup untuk menahan gejolak prianya, Taehyung memutuskan untuk keluar. Mencari sedikit angin, atau merokok sedikit jika ia ingin. Siapa sangka ternyata semesta punya rencananya sendiri. Setelah hampir sejam Taehyung menunggu taksi yang lewat, ia mendengar seseorang berulangkali memantik api untuk menyalakan rokok miliknya yang sayangnya selalu gagal.

"Biasanya saya minta dibayar untuk diliatin, mas. Minta apinya dong."

Sepotong kalimat biasa, namun sanggup membuat Taehyung semakin terperangah. Sebab si empunya suara adalah orang yang sama yang membuat Taehyung kehabisa kata-kata di dalam pub tadi.

"Tau kan, rokok ngga baik buat orang hamil?" Terkesan jauh dari ramah, jawaban Taehyung malah terkesan menggurui. Membuatnya merutuki kata-kata yang seharusnya bisa dia saring sebelum dia ucapkan.

"Tau. Boleh minta apinya apa ngga, mas? Kalo ngga ya saya bisa pergi."

Tidak ingin kehilangan momentum, Taehyung menyodorkan rokok miliknya yang masih menyala untuk disundutkan ke rokok milik si pemuda hamil yang namanya masih belum Taehyung tau.

"Kamu tinggal di deket sini?" Taehyung membuka obrolan setelah si pemuda berhasil menyalakan rokoknya dan menarik satu hisapan panjang. Satu tangannya mengelus perut bawahnya yang nampak tidak nyaman.

"Iya. Makasih apinya, saya Jungkook."

"Saya Taehyung."

"Mata saya di atas sini mas, bukan di perut."

"Eh.. maaf." Sadar dirinya terlihat tidak sopan, Taehyung meminta maaf sekenanya. Dirinya sendiri tidak paham mengapa bisa dia memiliki ketertarikan ini.

Mpreg & Birth StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang