Strong Baby

47.2K 729 32
                                    

Yang ini hampir 2k words. Bacanya santai-santai ya, guys. Typo alerts. Happy reading 🤗🤗🤗

----

Meski tengah hamil tua, tidak menghalangi Park Jimin yang adalah seorang Arsitek untuk tetap bekerja dan memantau kerja proyek yang tengah dibangunnya.

Dirinya mendapat tender besar untuk membangun perumahan elit di pinggir kota, yang nantinya akan menyasar orang-orang kaya yang ingin memiliki hunian yang jauh dari bisingnya kota.

Di usianya yang baru menginjak umur 30 tahun, tidak sulit untuk memenangkan tender ini ketika Pengusaha propertinya adalah kekasihnya sendiri. Min Yoongi yang seorang duda tanpa anak itu adalah pengusaha properti kenamaan yang terkenal seantero negara. Bertemu Jimin saat arsitek muda itu magang di salah satu kantor arsitek yang bekerja sama dengan perusahaan Yoongi.

Arsitek muda yang kikuk itu tidak luput dari godaan si boss yang datang ke meeting proyek mengenakan celana pendek dan hoodie kebesaran. Siapa dia, pikir Jimin. Ketika semua orang yang hadir mengenakan setelan kantor yang formal, seorang bapak-bapak berperawakan kurus dengan kulit pucat seenaknya masuk ke ruang meeting seperti anak muda salah pergaulan. Cibirnya terhenti ketika seniornya membisikkan kalau dirinya adalah orang yang menggaji bossnya sendiri.

Yoongi menanyakan kontak Jimin langsung ke atasan si arsitek dan dari situlah hubungan mereka berjalan.

Meski memiliki seorang kekasih yang kaya raya, tidak serta membuat Jimin menjadi berleha-leha. Meskipun dirinya tengah mengandung bayi kekasihnya tersebut.

"Gi, aku udah bilang berkali-kali, ini proyek aku yang paling besar. Kalo ini sampe ngga sesuai sama hasil yang aku mau, portofolio ku bakal jelek. Aku harus turun proyek sendiri." Jimin mengomel di tempat proyek ketika kekasihnya menerornya dengan panggilan telpon yang entah sudah berapa kali Jimin acuhkan.

"Ji, saya ngerti. Tapi yang di dalem perutmu itu anak saya juga. Saya ngga mau kalian kenapa-kenapa di tempat proyek yang jauh dari rumah sakit."

"Kamu tenang aja, Gi. Bayi kita udah di dalem sini 8 bulan kebelakang. Dan dia akan tetep di dalem perutku satu bulan ke depan. Waktu dia harus lahir."

"Oke. Terserah kamu, tapi aku sekarang jalan ke proyek, jemput kamu pulang. Kamu kerja setengah hari. Ini perintah Boss kamu. Bukan pacar kamu." Kata Yoongi mengakhiri panggilan telponnya secara sepihak. Dijawab dengan geraman Jimin yang terburu menghampiri manager proyeknya untuk menyerahkan list progress yang harus di selesaikan hari itu.

Saat Yoongi berkata ia akan menjemputnya, ia kira Yoongi akan menjemputnya dengan salah satu mobil biasa seperti Bentley SUV miliknya. Tidak ada dalam pikiran Jimin jika Yoongi akan menjemputnya dengen Rolls Royce miliknya yang sudah dia modifikasi. Jimin tau ide gila apa yang pacarnya akan lakukan padanya.

"Kamu mau apa, Gi?"

"Saya kangen saja, Ji." Jawab Yoongi setelah memerintahkan supirnya untuk melajukan mobil menggunakan interkom dari kursi penumpang.

"Ngga usah bohong, aku tau kamu mau sesuatu."

"Ji..." Bisik Yoongi pada telinga kekasihnya sambil memeluk dengan tangan kirinya, dam mengelus perut buncit Jimin dengan tangan kanannya.

"Saya rindu..." Desah Yoongi, masih mengelus-elus perut Jimin.

"Nghhh... Malu sama supirmu di depan."

"Divider ini kedap suara, Ji. Kamu tau kan."

"Terus... Gigi mau apa?" Jimin terbata karena sekarang tangam Yoongi merambat ke bawah perutnya.

Mpreg & Birth StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang