Tharn dan Lhong berdiri di trotoar, bersama pejalan kakinya menunggu lampu penyebrangan menyala hijau. Mereka berdua baru saja menyelesaikan pertemuan dengan pemilik kafe tentang penampilan band mereka di sana. Sampai kemudian terdengar langkah kaki terburu membuat mereka menoleh kompak dan melihat seseorang yang mengejar orang lainnya. Dari kejauhan, orang-orang membuka jalan dengan riuh.
Itu adalah Type yang sedang mengejar pencopet yang mengambil dompetnya ketika dirinya berada di dalam bus. Meskipun halte tempat tujuannya belum sampai, dia segera mengejar pencopet itu tanpa pikir panjang dan sudah berjalan lima menit sejak saat itu. Dengan sepasang kakinya yang panjang dan kebiasaannya berlari saat bermain sepak bola, mudah saja bagi Type untuk memperpendek jarak dengan pencopet itu meskipun startnya kalah jauh.
Tapi Type sudah sangat kesal dan ingin segera mendapatkan dompetnya kembali, jadi saat melewati Tharn dan Lhong yang bahkan tidak Type sadari itu mereka, Type reflek merampas sprite kalengan di tangan Tharn yang belum dibuka, kemudian dalam satu dua ancang, Type melemparkan kaleng berisi minuman soda itu ke arah kepala si pencopet dan 'ttak' keras menggema disusul sang pencopet yang tersungkur ke depan dengan suara gedebuk yang terdengar menyakitkan.
Pencopet itu mengaduh.
Type menyeringai dan segera menghampiri pencopet itu.
"Apa-apaan kau bahkan mengambil dompet anak SMA!" Seru Type dengan sinisnya. Tanpa belas kasihan dia menendang kaki si pencopet setelah merampas dompetnya kembali. Pencopet itu bangun kemudian kabur, tapi Type tidak berniat mengejarnya karena dompetnya sudah kembali.
Orang-orang masih melongo melihat kejadian itu, termasuk Tharn yang tangannya kini kosong dan Lhong yang merasa familiar melihat Type.
"Bukankah dia laki-laki yang memanggilmu tempo hari?" Kata Lhong tidak yakin pada Tharn.
"Benarkah?" Kemudian Tharn memicingkan matanya untuk melihat Type lebih jelas.
Saat itulah lelaki berkulit gelap itu berbalik dan terkejut melihat Tharn dan Lhong dan seketika, Type menyadari kalau sprite yang dia rampas tidak lain adalah milik Tharn.
Dia mengembalikan ekspresinya seperti biasa kemudian berjalan menuju dua orang itu.
"Maaf untuk minumanmu," seperti biasa, dengan raut wajahnya yang seperti itu, orang akan mempertanyakan ketulusannya.
"Aku akan mengganti-"
Ucapannya terpotong suara nada dering ponsel.
Dengan ekspresi datar Type merogoh saku celana pendek seragam sekolahnya dan menerima panggilan dari Techno yang kemudian langsung mengomel bertanya keberadaan Type dan menyuruh Type agar segera datang ke sekolah untuk latihan sepak bola.
"Tutup mulutmu Ai No, aku akan datang sebentar lagi! Bicara lagi, kusumpal mulutmu pakai kaus kaki!" Type menjadi semakin kesal karenanya. Dia sudah merasa sial, mendengarkan omelan Techno sama sekali tidak membantu.
Type memutuskan sambungan teleponnya kemudian menatap Tharn yang mengernyit, mungkin aneh melihat seorang seumurannya yang memiliki mulut yang begitu berbisa seperti Type.
"Kurasa itu lain kali, aku harus pergi, bye." Dengan santainya Type berkata kemudian tanpa menunggu respon dari Tharn, lelaki itu melangkah kemudian berlari dengan cukup cepat sampai dalam beberapa detik, punggungnya sudah tidak lagi kelihatan.
"Kurasa dia murid sekolah SMA di ujung jalan Tharn," Lhong memang tidak melihat nama sekolah di seragam putih berlengan pendek yang Type pakai karena lelaki itu memakai jaket yang zipernya dirapatkan. Tapi mudah untuk menebak karena hanya ada satu SMA di lingkungan sekitar sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TharnType; Repeat The Time
FanfictionType terbangun di masa enam puluh dua tahun yang lalu. Di mana Tharn bukan miliknya, Tharn tidak ada di sisinya dan bahkan belum mengenalnya. Ingatannya yang utuh memberikannya banyak kekhawatiran, termasuk tentang Tar dan Lhong. Type dihadapkan dal...