Chapter 2

10 3 0
                                    

VOTE JUSEYO♡

__________________________________________________


"Nara kau sudah minum 2 botol soju, apa kau lupa toleransimu terhadap soju itu sangat rendah?" Peringat Somi

"Somi-ya kau meragukan kemampuanku? Apa kau ingin bertanding denganku?" racau Nara

"Aishh anak ini menyebalkan sekali" Somi memandang malas sahabat di sebelahnya ini "ayolah, kau masih harus menyetir nanti"

"Tenang saja, aku masih bisa menyetir, aku belum mabuk"

Tring!!! Terdengar nada dering panggilan bersumber dari ponsel Somi

"Yeobuseyo?"

"...."

"Nee"

"...."

"Apakah penting?"

"...."

"Baiklah aku akan segera kesana"

"...."

"Nee, gomawo" Somi mengakhiri panggilan tersebut

"Yakk!! Nara, ayo pulang. Aku ada urusan penting, aku tak bisa menemanimu pulang"

"Kau pergilah Somi, sebentar lagi aku akan pulang. Aku janji"

"10 menit kau tidak keluar dari sini maka aku akan melaporkanmu kepada paman Kim" ancam Somi

"Nee nee, sudah sana pergi" usir Nara

"Jangan berbuat hal yang aneh"

"Araseo"

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu"

"Nee, sudah sana pergilah"

"Jika kau masih mabuk, kau bisa menghubungi taxi dan meninggalkan mobilmu disini, biar nanti aku yang akan mengambilnya"

"Aishh kau cerewet sekali, sudah ku bilang aku masih bisa menyetir"

"Tapi aku ti--"

"Sudahlah pergi sana, kau bisa terlambat" usir Nara sembari mendorong tubuh Somi

"Yakk aku tidak bisa pergi dengan tenang jika kau dalam keadaan seperti ini"

"Sudah ku katakan padamu Jeon Somi bahwa aku baik baik saja, kau membuatku bertambah pusing saja. Imo aku mau 1 botol soju lagi"

"Yakk, Kim Nara kenapa kau memesan 1 botol lagi" marah Somi

"Imo jika dia ingin lagi maka jangan berikan lagi, ini uangnya" ujar Somi kepada bibi penjaga kedai tersebut sembari memberi beberapa lembar uang untuk membayar minuman mereka

"Yakk apa apaan kau Somi, aku masih ingin minum, kenapa kau melarang imo memberikan botol botol itu kepadaku?"

"Jika kau tak ingin melihat paman Kim marah, maka turuti kata kataku"

"Kau ini hanya bisa mengancam saja"

"Baiklah aku akan pergi sekarang, imo aku titip dia yaa" ujar Somi yang hanya dibalas anggukan sang pemilik kedai

"Aish apa apaan anak itu, hanya bisa mengancam saja seenaknya mengatur hidup ku" decak Nara

"Sudahlah nona, maksud teman anda itu baik" sahut sang imo pemilik kedai

Nara meneguk habis sisa soju di gelas terakhirnya "sudahlah imo, aku ingin pulang saja"

"Apa kau bisa menyetir? Jika tidak aku akan memanggilkan taxi untukmu" tawar imo

Fangirl: Pure Luck [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang