Bumi ini sekarang tengah sakit akibat virus Covid-19, banyak negara yang terkena pandemi virus tersebut akibatnya mereka beramai-ramai social distancing dan melakukan lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.
Tak terkecuali negara penghasil ginseng, yakni Korea Selatan. Sudah banyak kasus warga Korea Selatan yang positive korona, akibatnya negara tersebut menerapkan lockdown / menutup diri dari lingkungan luar sejak pertengahan februari lalu, sehingga mereka tidak lagi menerima dan memperbolehkan warganya ke luar negeri begitupun sebaliknya.
Hal itu yang membuat seorang Yuna Angela Ramadhini gusar, ia termasuk korban akibat pandemi virus korona, bukan karena ia positive virus tersebut, tetapi ia hanya tidak bisa kembali ke kampung halamannya, Indonesia. Sehingga mau tidak mau dirinya harus menetap di Korea lebih tepatnya di daerah Daegu.
Yuna pergi ke Daegu untuk menghadiri pernikahan temannya tepat saat Valentine tiba, tetapi setelah pulang dari acara tersebut ia dihampiri kepolisian Daegu dan memintanya untuk tetap di Rumah aja. Karena wilayah Daegu sudah termasuk kedalam zona merah Covid-19.
Gadis cantik dengan hijab panjangnya itu tentu menolak, karena ia harus segera pulang ke Indonesia karena dirinya sudah membeli tiketnya. Tapi tetap pihak kepolisian yang memakai masker putih itu melarangnya untuk pergi.
Dan beruntunglah Yuna karena tidak sengaja bertemu dengan keluarga Kim.
Saat dirinya tengah mencari rumah bibi dari suami temannya untuk tinggal disana selama lockdown berlangsung. Ia bertemu dengan gadis manis dengan pakaian seragam dan ransel bergambar Tata BT21 di punggungnya.
Ia bertanya ke gadis tersebut dimana letak alamat rumah yang dikasih temannya, dan ternyata itu adalah rumah gadis kecil itu.
***
4 bulan sudah Yuna tinggal dirumah keluarga Kim, bibi dari suami temannya. Ia sangat bersyukur tinggal disana dengan gratis, keluarga Kim benar-benar orang yang baik.
Tetapi Yuna bukanlah orang yang tidak tau cara berterimakasih, ia juga membantu sedikit pekerjaan kecil di keluarga Kim, dan juga mengajari putri kecil keluarga Kim selama quarantine berlangsung dengan belajar dirumah aja. Ia juga sedikit mengerti bahasa Korea, ya walaupun tidak bisa membaca tulisan Hangul.
Keluarga Kim dengan senang hati menerima Yuna yang notabennya berbeda dengan mereka,
Seperti sekarang... Yuna yang seorang Muslimah tengah menjalankan Ibadah puasa Ramadhan, dan ini adalah pertama kalinya ia puasa di luar negeri dan jauh dari keluarganya, perbedaan masa waktu puasa di Korea lebih lama dibanding di Indonesia, yakni sekitar 17 jam.
Saat ini Yuna dan Ibu Kim Sowon tengah berada di dapur, mereka sedang memasak menu buat buka puasa untuk Yuna dan juga sekaligus makan malam untuk keluarga Kim.
Kedua wanita yang berbeda generasi itu akan membuat Kolak pisang dan juga es cendol dawet makanan Indonesia yang wajib ada ketika berbuka puasa.
Sowon begitu senang ketika Yuna tinggal di rumah keluarga Kim, pasalnya ia sedikit tau makanan apa saja yang ada di Indonesia, karena selama ini yang ia tau cuman nasi goreng dan sate.
Tidak hanya itu Sowon juga tau bagaimana cara memasaknya dari Yuna yang ternyata juga jago memasak. Benar-benar calon mantu idaman, ujar Sowon dalam hati ketika melihat Yuna yang tengah mengerut cendol dawet itu kedalam gelas.
Ding Dong~~~
Bel rumah keluarga Kim berbunyi, menandakan ada tamu yang berkunjung.
"Yewon-ah, apa kau bisa membuka pintunya!". Teriak Ibu Sowon kepada sang putri yang tengah bermain dengan boneka Tata dan Chimmy bt21.
KAMU SEDANG MEMBACA
Korona Pembawa Cinta (Lockdown & Lock Your Heart)
FanfictionTerjebak di negara tetangga akibat pandemi virus Covid-19 yang terjadi saat ini, Sedih atau malah sebaliknya... ***** Musibah membawa Berkah, itulah yang dirasakan Yuna Angela Ramadhini yang harus quarantine di rumah seorang idol ternama di Korea. K...