03 - Keluarnya Sasa

168K 18.6K 1.4K
                                    

Satu bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan kemudian...

"Kita putus, Bar." Ujar Sasa dengan mata mengambang hendak menangis, namun gadis itu tahan sekuat mungkin agar tidak merembes keluar. Ia tidak rela putus dari Bara, tapi keadaan semakin membuatnya tercekik untuk menjadi kekasih Bara.

"Hah? Maksud kamu apa, Sa? Nggak! Aku nggak mau putus!"

"Kita putus! Jadi pacar kamu itu nyusahin aku, lagian aku mau pindah,"

"Pindah?"

"Iya, pindah. Aku udah putusin buat nggak sekolah di sini. Aku gak kuat,"

"Oke kalo kamu mau pindah, tapi apa hubungannya sama hubungan kita? Meskipun kamu pindah kita masih bisa lanjut, Sa."

Sasa menggeleng, "Aku gak mau mempersulit hidup aku di sekolah baru,"

"Maksud kamu apa? Ngomong yang jelas biar aku paham!" bentak Bara mulai kesal.

"Karena putus dari kamu satu-satunya cara biar aku hidup tenang di sekolah baru aku, Bar! Aku gak mau urusan sama Aqira lagi! Aku gak mau bikin hidup aku sendiri susah karena urusan sama dia!"

"Aqira? Jadi ini ulah Aqira?"

"Bukan, bukan Aqira!"

"Jadi kamu mau putus cuma gara-gara ancaman gadis itu? Kamu nggak mau pertahanin hubungan kita cuma karena masalah sepele ini?" tanya Bara kecewa,

"Iya! Aku mau putus! Aku lebih mentingin hidup aku!"

"Oke kalo gitu kita putus! Lagian juga lo gak worth it buat gue pertahanin! Gue kira lo beneran sayang sama gue, dan cuma hal sepele ini lo minta putus? Cewek lemah lo!"

Plak!

Sasa menampar Bara, pecah sudah tangis gadis itu. "Kamu gatahu rasanya di-bully, Bar! Rasanya aku pengen mati aja! Mereka semua natap rendah aku! Dan kamu gak ada di samping aku saat aku butuh pembelaan kamu. Aku gak mau terus-terusan berada di neraka, jadi aku mohon, aku mau kita putus baik-baik. Aku masih sayang sama kamu,"

Bara hanya tersenyum miring, menunjukkan smirk andalannya. "Basi! Kalo lo sayang, lo nggak mungkin nyakitin gue gini! Ternyata lo sama aja kayak dia, gue salah, gue yang salah nilai lo." Ucap Bara seraya pergi meninggalkan Sasa.

"Bar!" panggil Sasa meski Bara sudah tak mengidahkannya lagi.

Hal pertama yang harus Bara lakukan adalah bertemu dengan Aqira, menagih penjelasan kepada gadis itu. Bukankah karena gadis itu Sasa memutuskan pindah dan meminta putus dengannya?

Bara berjalan cepat menuju kelas Aqira yang berada tepat di samping kelasnya. Saat sudah sampai di depan pintu, Bara membukanya paksa. Hal itu mencuri perhatian seluruh kelas. Bara menguliti seluruh ruangan mencari sosok Aqira, dan matanya langsung tertuju pada gadis cantik yang tengah berbincang dengan beberapa temannya.

Potrait [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang