36. Enigma

30 2 0
                                    

Sebuah teka-teki besar.

Ketika sunyi bertemu sepi, luka bertemu lara, pedih bertemu sedih. Karena aku harus mengalah, namun bukan berarti aku kalah.

Karena aku harus pergi, lalu menarik diri, dan bergerak dalam sunyi, tetapi, bukan berarti aku tak berani. Karena aku tidak takut, aku hanya sekadar patut.

Si pejuang ditinggalkan sendirian, kemudian telah terlupakan. Mencoba untuk melawan, namun akhirnya tak bisa bertahan.

Pada akhirnya kita harus bergerak perlahan, berdesis dalam kesenyapan, berjalan pelan-pelan, hingga sampai pada tujuan.



Selasa, 5 Mei 2020

—Haifa Manar

Unwritten PagesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang