Sebuah teka-teki besar.
Ketika sunyi bertemu sepi, luka bertemu lara, pedih bertemu sedih. Karena aku harus mengalah, namun bukan berarti aku kalah.
Karena aku harus pergi, lalu menarik diri, dan bergerak dalam sunyi, tetapi, bukan berarti aku tak berani. Karena aku tidak takut, aku hanya sekadar patut.
Si pejuang ditinggalkan sendirian, kemudian telah terlupakan. Mencoba untuk melawan, namun akhirnya tak bisa bertahan.
Pada akhirnya kita harus bergerak perlahan, berdesis dalam kesenyapan, berjalan pelan-pelan, hingga sampai pada tujuan.
Selasa, 5 Mei 2020
—Haifa Manar
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwritten Pages
PoetryKumpulan kata-kata yang tak tertulis di halaman bukuku. Hanya sekadar tulisanku yang terukir di secarik kertas usang yang tak terucap. Kertas yang hampir dibuang karena tak ada yang membaca. Unwritten Pages, faayourstruly©2018