Devil #3

2K 317 47
                                    

Dua hari berlalu. Chanyeol masih saja di tempeli sosok bertanduk yang mengaku iblis padanya. Dua hari juga, Chanyeol paham apa yang di katakan sosok mungil itu memang benar jika dia memang iblis.

Kelakuannya selama bersama Chanyeol menggambarkan semuanya. Membuat setengah jiwa Chanyeol takut setengah mati. Iblis ini tidak menyakitinya seujung kuku, tapi bukan itu yang membuatnya takut.

Baekhyun, iblis kecil itu akan menghilang tiba-tiba, lalu akan muncul secara tiba-tiba juga di hadapan Chanyeol. Dengan senyum malu-malu miliknya, dia akan berkata, "Aku suka ketampananmu."

Gelengan kepala Chanyeol tunjukan waktu itu. Hanya saja bukan marah ataupun diam karena tidak di terima, lelaki mungil itu malah memeluknya erat. Dengan endusan hidung di sisian ketiaknya.

"Kau meresponku, tampan!" Masih saja di selingi dengan teriakan memekakan telinga terucap di bibir tipisnya.

Lupakan hari itu. Sekarang Chanyeol memiliki cuti selama 3 hari di karenakan boss nya yang pergi menemui keluarganya di negeri seberang. Bukannya bersantai ataupun melakukan hal lain yang berguna, Park Chanyeol malah memandang was-was ke arah iblis di sampingnya.

Mata biru terang itu terus saja melayangkan tatapan mendamba sejak pagi tadi. Di sertai dengan senyuman senyuman semanis madu yang pernah Chanyeol lihat.

Oh, iblis itu sekarang tidak terlalu menakutkan. Dua tanduk coklat di kepalanya telah hilang dua hari yang lalu. Maka dari itu, Chanyeol yang hari lalu masih ketakutan dengan tanduk itu, sekarang merasa lebih baik. Tapi itu tidak mengurangi rasa terganggu di hatinya yang masih heran dengan kedatangan iblis kecil berambut putih ini.

"Aku bilang, aku tertarik padamu." Sial, Chanyeol lupa jika iblis ini dengan mudah membaca pikirannya. Tentu saja binar di mata biru itu semakin terlihat bertambah ketika Chanyeol memalingkan wajahnya.

"Percuma tampan, aku tetap bisa membacanya." Geraman rendah Chanyeol keluarkan waktu suara ceria itu terdengar. Apa-apaan dengan membaca pikiran orang lain seenak jidat. Chanyeol benci, privasinya di ganggu seperti ini. Jadi, dengan suara rendahnya dia membalas perkataan iblis itu, "Menjauh." Suaranya pelan.

Bukannya pergi menjauh dan meninggalkan Chanyeol. Telinga lebar milik si tinggi malah mendengar suara tepukan tangan heboh di sampingnya. Sofa yang dia duduki ikut bergerak seiring tubuh di sampingnya yang juga meloncat-loncat gembira dengan senyuman mautnya. "Kau membalas perkataanku!"

"Tidak."

"Kau membalasnya!"

"Aku bilang tidak."

"Kau berbicara padaku sekarang!"

"Aku tidak--"

Ucapan Chanyeol terhenti ketika dia merasakan kebodohan otaknya. Apa yang iblis itu katakan memang benar. Dia berhasil membalas pancingan si kecil dengan mudahnya. Desisan pelan keluar dari mulutnya ketika kikikan kecil muncul di ruangan itu. Siapa lagi jika bukan iblis bermata biru ini.

"Ah, senangnya." Kata iblis kecil itu mendramatisir. Entah kenapa, tapi iblis itu memang terlihat sesenang itu. Apa efek berbicara dengan Chanyeol akan berdampak semengejutkan itu. Lagi-lagi, mata bulatnya tak bisa untuk tidak menatap guratan senang yang masih terpampang jelas di wajah Baekhyun.

Tanpa sadar, otaknya malah memikirkan bagaimana bisa dia melihat iblis ini ketika orang lain saja tidak melihatnya. Ingat betul beberapa hari lalu, semua orang yang dia mintai bantuan akan berlari menjauhinya ketika Chanyeol berkata tentang iblis kecil ini.

"Aku juga tidak tau kenapa itu terjadi." Suara Baekhyun berhasil menarik fokus Chanyeol yang beberapa saat lalu entah kenapa. Tanpa di sadari, Chanyeol memang sudah lebih bisa berinteraksi dengan si mungil.

Ahn Xiolyn Devil [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang