𝘾𝙝𝙖𝙥𝙩𝙚𝙧 1

218 20 25
                                    

📍Daegu . 2014 . Lee Arin, 17 tahun
_____________________________

"Arin, ini rumah baru kita sayang, Ini 10 kali lebih besar dari rumah kita yang dulu. Gimana? Suka kan?"

Suara Eomma ku menggema di telingaku membuyarkan lamunanku. Sedari tadi aku melamun melihat rumah baru ku yang sangat2 besar. Aku bahkan tidak percaya bahwa aku akan tinggal disini.

Sebelum itu, 1 bulan yang lalu Eomma ku menikah lagi dengan seorang laki2 pengusaha sukses yang memiliki seorang anak perempuan, Kim Yerim, ya dia sudah menjadi saudari tiriku. Awalnya aku tidak menyutujuinya, Karna aku takut Eomma akan melupakan ku dan hanya fokus pada keluarga barunya. Tetapi Eomma ku berjanji dia tidak akan melupakan ku, lagi pula aku tidak tega melihat ibu ku yang menjanda terus.

Tentang keluarga baruku? Aku lega sekali Karna ternyata mereka baik padaku. Awalnya aku takut saat Eomma ku pergi mereka akan jahat padaku seperti di kisah2 dongeng. Namun aku salah, salah besar! Mereka tetap Menyayangiku, terutama saudari tiriku, Yeri. Dia bahkan selalu ingin berada di dekatku, informasi yang aku dapat dari eommaku, dia memang sedari dulu menginginkan saudara, namun naas eommanya telah berpulang sebelum impiannya menjadi kenyataan. Oh ya, Yeri 1 tahun lebih muda dari ku.

"Iya Eomma aku menyukainya, tapi apakah kita benar2 akan tinggal disini? Maksudku, ini rumah yang sangat besar, lebih besar dari rumah kita di Busan dulu."

"Iya sayang, ini rumah kita. Benarkan yeri? Yeobo?"
Tanya eommaku kepada appa dan yeri, mereka berdua mengangguk semangat.

"Arin, anggaplah kami keluarga kandungmu, dan jangan sungkan2 kepada kami berdua, hm?" Appa membuka suara, dan aku hanya tersenyum kecil.

Ada kurang lebih 5 pengawal yang menghampiri kami untuk membawakan barang2 kami untuk dimasukan ke dalam. Dan appa pun menyuruh kami masuk. Saat sudah didalam, mataku kembali terbelalak Karna isi dari rumah ini tak kalah mewah dari luarnya. Wah beruntungnya aku.

"Arin, kamu ke kamar ya, kamar kamu bersebelahan dengan kamar yeri. Yeri, tunjukan kakakmu kamarnya ya," perintah eommaku lada yeri dan aku.

Yeri pun mengangguk dan menghampiriku dengan tersenyum, lalu menarik pelan tanganku ke arah tangga untuk menuju lantai 2, atau lantai kamarku dan kamarnya. Sesampainya di depan kamar ku Yeri berkata.

"Eonnie, ini kamarmu, jika kau butuh bantuan atau sedang bosan, kau bisa langsung ke kamar ku okay! Kamarku tepat disebelahmu." Ucapnya sembari menepuk pundak ku dan berjalan ke kamarnya. Aku pun memasuki kamarku dan berbaring dikasur.

hem, kasur ini sangat nyaman, ini sudah mau jam 9 malam. Tadi eomma menyuruh ku untuk tidur lebih cepat karna besok aku akan pergi ke sekolah baruku. batin Arin.

Arin pun mandi terlebih dahulu, lalu dia langsung naik ke kasurnya dan rebahan sejenak. Setelah itu dia membenarkan posisinya supaya nyaman, dan dia pun segera terbang ke alam dream.

______
06.40

Sumpah, alarm ini sangat berisik! Gara2 alarm inipun aku terbangun. Aku melihat jam sejenak, lalu berdiri dan mengarah ke wastafel kamar mandi. Aku memang selalu menyikat gigiku dulu sebelum mandi, oh ya dan mencuci muka.

Sekarang aku sudah siap dengan seragam sekolah baruku, Eomma bilang nama sekolah ku 'DOPA' iya Maap author ga pinter cari nama skula.

"Eonnie! Gimana hari pertamanya di rumah yeri?" Aku dikagetkan dengan kehadiran adik ku yang berlari dari arah kamarnya.

"Iya yeri, eonnie suka kok! Ayo sarapan," ajak ku kepada Yeri. Kami pun turun kebawah.

𝗠𝗶𝗿𝗮𝗰𝗹𝗲 𝗜𝗻 𝗣𝗮𝗿𝗶𝘀 ☽ KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang