Dulu ketika sang mentari mulai menampakan dirinya
Ada seseorang yang sudah siap mengucapkan selamat pagi lewat notifmu.
Meski dia tau pesannya akan di balas singkat olehmu.Dulu ketika malam mulai larut
Ada seseorang yang sudah siap memarahimu karna kau masih terjaga.Dulu ketika dirimu terpuruk ada seseorang yang akan senantiasa mendengar segala keluh kesahmu dan menguatkan dirimu.
Dulu ada seseorang yang terus menunggu dan menanti berharap kau membagi sedikit waktumu untuknya, tapi tidak! kau lebih memilih pergi bersenang-senang.
Apa pedulimu? Bahkan menemaninya saja tak pernah kau lakukan.
Dulu ada seseorang yang meminta kau tetap di sini, di sampingnya menjadi laki-laki yang menguatkan dirinya ketika semua cacian dari banyak orang yg di dapatinya.
Tapi kau tak pernah mendengar inginnya. Ini balasanmu? ketika kau terpuruk dia yang selalu ada untukmu dan kau? Membagi waktu untuk mendengar keluh kesahnya saja tak pernah kau lakukan.
Lalu dia lelah berjuang sendiri , dia menemukan kenyamanan serta ketenangan pada diri orang lain.
Dia akhrinya melepasmu, tugasnya telah usai, saatnya dia melangkah menjauh melambaikan tangan, mengucapkan selamat tinggal kepada rasa sakit yang telah lama di idapnya.
dia pergi sebab dia pantas bahagia...
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Nithaanyta
Poesía[PERPUSTAKAAN BUCIN] Selalu saja tentang dia Pena yang memani Kertas yang menjadi bukti