Ketiga

45 8 1
                                    

@syifanur08_
|Happy Reading:)|

"Maaf Keanu. Aku tidak bisa menerimamu. Aku saja baru kenal denganmu 2 hari. Maaf karena aku sering dibully aku jadi tidak bisa memercayai orang begitu saja." jawabku.

"Tidak apa-apa, aku mengerti. Tapi aku tidak akan menyerah. Aku bakal membuktikan semua ini dan aku bakal membuatmu percaya kepadaku." jawabnya.

Aku mengerti bagaimana perasaan Keanu saat ini. Tapi bagaimana lagi, jujur aku memang nyaman berada didekatnya tapi, cinta tidak akan ada bila kita tidak ada rasa.

.
.
.
.

Bell pulang sudah berbunyi dari tadi dan tanpa ku sadari, aku tertidur selama jam pelajaran dan aku sama sekali tidak belajar. Aku berusaha bangkit dan meraba-raba sekitar.

Tidak ada suara siapapun disini. Mungkin Keanu sudah pergi. Apa dia marah? Tidak mungkin tapi, yasudahlah.

Aku meraih sesuatu mungkin ini sapu. Aku berjalan keluar UKS untuk menuju ke kelas.

Sepanjang koridor sudah tidak ada suara-suara orang. Mungkin sudah pada pulang.

"Hm. Aku takut gerbang sekolah sudah ditutup. Aku harus cepat." monologku.

Akhirnya aku sudah mengambik tas ku. Dan aku berjalan sangat cepat karena, aku takut kalau pintu gerbang sekolah sudah ditutup.

Sampai akhirnya aku sudah berada digerbang sekolah. Ternyata gerbang sudah dikunci. Bagaimana ini aku tidak bisa pulang. Ah, mungkin pak satpam masih ada.

"Permisi ada orang disini." teriak-ku.

"Eh astaga. Ngapain atuh neng. Naha can uih? Ntos bade magrib."

Ah syukurlah ternyata ada pak satpam.

"Maaf pak saya tadi ada diUKS, trus saya mau pulang eh gerbangnya udah ditutup."

"Aduh neng maafnya. Bapa teu terang. Oh euya sok atuh neng. Hati-hati dijalan nya." jawabnya.

"Iya pak. Makasih."

Saat aku mau berjalan keluar area sekolah. Tiba-tiba ada yang mencekal tanganku.

"Neng maaf ini pak satpam. Neng mening saya anter deh. Soalnya hari udah mau malem neng. Bahaya. Bapak sieun bisi aya nanaon dijalana."

"Gapapa pak. Saya bisa sendiri kok." jawabku sambil meneruskan jalan.

Aku sudah terbiasa pulang jalan kaki tapi, suasananya mungkin yang beda. Ini terlalu sepi.

Aku terus saja berdoa didalam hati, semoga tidak ada orang jahat. Saat aku berjalan aku mendengar suara bapak-bapak yang mungkin itu adalah tukang ojek. Aku sangat takut, karena beberapa hari kebelakang ada kabar kalau seorang siswi dilecehkan oleh tukang ojek. Yatuhan tolong aku.

"Eh atuh neng jalan sendirian. Hayu main sama abang yu."

Tiba-tiba mereka memegang lenganku.

"Lepasin! Aku mau pulang!"

"Cigana buta. Ah gampanglah. Udah atu neng disini aja dulu. Nanti abang anter pulang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keanu CakrawalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang