Part! 5

6 2 0
                                    

Seina merasa tengkuk lehernya sangat pegal, seina membuka matanya perlahan pandangannya terganggu dengan celah celah cahaya yang ada di jendela.

Seina berusaha mengingat dirinya matanya sungguh sangat berat ia perlu mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memperjelas penglihatannya.

'Damn, gua masih di perpustakaan sama algi. ' batin seina.

Seina langsung tegak dari posisi nya, ia menatap algi yang tertawa kecil melihatnya, Oh tidak tidak apakah ia masih terlihat cantik dan rapih? Oh pasti memalukan.

"Udah puas tidurnya. " Suara rendah itu berhasil membuat pipi seina seperti tomat.

"Ish kenapa lo ngga bangunin gua sih, oh iya sekarang jam berapa. " Seina mencari ponselnya dan melihat sekarang sudah jam 8:45 am.

" Ya ampun gi lo kenapa ngga bangunin gua. " Seina menepuk kening nya berulang-ulang seperti menandakan 'bodoh bodoh bodoh'.

"Lo pules banget gua ngga tega banguninnya yaudah gua izin aja sama guru kalo kita ngga bisa ikut pelajaran dia. " Jawab algi santai ia tetap memandangi bukunya.

'Wait seina wait, lo kesini jam 6:15 am. Terus sekarang udah jam sembilan kurang tandanya hampir tiga jam lo tidur dan algi masih juga baca buku oh my god ngga jereng tu mata. ' seina membelalakan matanya karena ia tertidur sangat lama membayangkannya saja sudah sangat memalukan.

Apa seina mendengkur? Mengeluarkan cairan disudut bibir nya? Atau mengiggau, oh membayangkannya saja membuat seina ingin menunduk seharian.

" Yaudah mending ke kamar mandi sana cuci muka. " Seina tersadar akan lamunannya saat suara rendah itu membuat pipi nya terasa panas.

"Iya deh abis itu kita ke kelas ya gi. " Seina meninggalkan algi untuk pergi ke kamar mandi.

Sampainya seina dikamar mandi ia menatap dirinya dicermin oh tidak ada bekas apapun disudut bibirnya, rambut nya pun masih cukup rapih.

Seina merasa sedikit lega karna tidak begitu memalukan di depan algi tadi, 'maybe' oh ia benar benar perang dengan pola pikir nya sendiri.

Seina membasuh muka nya dan mengambil liptint yang ada di kantong bajunya, ia memoles sedikit liptint untuk terlihat lebih fresh tapi tetap terkesan natural.

Setelah cukup percaya diri seina kembali ke perpustakaan, ia merasa tidak begitu malu kali ini karna ia sudah melihat langsung keadaanya yang tidak terlalu berantakan.

"Algi ayo kekelas" Seina menepuk bahu algi.

"Udah terlanjur izin, kita ke lapangan aja maen basket. " Algi merapihkan bukunya dan bangkit untuk meninggalkan perpustakaan.

" Tapi gua ngga bisa maen basket gi. " Seina merasa kakinya berat untuk melangkah, seina tidak bisa basket jadi ia merasa tidak tertarik untuk itu.

"Gua ajarin. " Algi berlari mengambil bola di dekat tiang ring.

Ia Mendrible bola itu dengan sangat mahir, seina yang melihat itu tertegun dengan laki-laki yang ada dihadapannya oh algi sungguh multitalent.

'Engga masalah deh ama tuh basket yang penting maennya sama yang bikin mata gua melek' batin seina bodoh.

Algi melemparkan bola itu ke seina dengan kekuatan pelan, seina dengan sigap melompat dan menangkap bola itu.

"Drible sei"

Seina mengangguk dan memantulkan bolanya beberapa kali, walaupun tidak semahir algi tapi ia merasa kali ini ia tidak terlalu bodoh.

"Jago juga ya gua" Seina memasang deretan gigi rapihnya dan tertawa.

Seina melemparkan bola itu ke ring namun ternyata bola itu berbalik kearah nya. Seina berteriak pelan dan memejamkan matanya seolah ia pasrah jika harus terkena bola.

10 detik...

'Ko bolanya ngga kena kepala gua deh, perasaan tadi bola mantul nya kearah gua' seina masih memejamkan matanya.

Ia membuka matanya perlahan disitu sudah ada algi yang memegang bola basket itu sampil tertawa.

"Seina seina kalo bolanya berbalik lo harusnya ngehindar atau ngga lo tangkep ini malah merem emang kalo merem bakalan kehindar sama bolanya" Algi Mendrible bola itu lagi dan melemparkan nya ke ring dan yaps! Bola itu masuk.

" Ngga ada superhero yang nangkep bola ini buat nyelamatin lo sei, jadinya jangan merem" Algi mengacak rambut seina dan tertawa seperti layaknya bayi yang melihat adegan tom and jerry 'sangat lucu'.

'and just now you became the superhero gi' seina tersenyum ada percikan aneh di tubuhnya ia senang melihat tawa yang keluar dari algi.

"Udah ah gi males gua maen basket, mending kita ke kantin gua laper."

"Abis tidur panjang laper ya sei" Algi berbicara sengaja mendekati telinga seina dan berhasil membuat seina salah tingkah.

Seina langsung mempercepat langkahnya untuk tidak sejajar dengan algi.

"Gausah salting seina lo lucu ko tidurnya. " Algi terkekeh.

Seina berhenti ia merasa degupan jantung yang aneh 'keep calm seina huahhhh' batin seina.

Ternyata ada beberapa siswa lain yang ada dikantin, mungkin ada beberapa kelas yang free class.

"Lo mao apa sei gua aja yang pesenin" Tanya algi

"Apa aja deh samain aja"

Algi melenggang pergi meninggalkan seina yang duduk di salah satu bangku kantin.

Tiba-tiba algi sudah kembali membawa dua mangkuk baso dan dua gelas es jeruk, ntah bagaimana bisa ia secepat itu.

"Ko cepet" Seina mengambil alih nampan yang algi bawa dan menjajarkan baso itu dimeja.

"Nanti kalo kelamaan lo tidur disini ada yang modusin lo gimana? Hmm" Algi menyeruput es jeruknya itu.

Seina kaget dengan ucapan algi seperti pacar yang posesif, seina tertarik untuk membalas itu.

"Ceritanya ada yang takut gua dimodusin ehm. " Seina memainkan setiap kata yang ia ucap untuk menggoda algi.

"Udah makan abisin jangan sampe engga" Algi sedikit tersendak es jeruknya namun algi dapat menyembunyikan itu dengan mahir.

Seina meneruskan memakan makananya, sesekali menahan senyumnya.

"Woyyy berduaan aja lu madol ya" Aldo dan revan menepuk pundak algi mengaggetkan dibelakang mereka suda ada putri dan keyla.

"Wah seina sama algi diem diem menjalin hubungan ya kalian" Ledek keyla.

"Apaan sih lo key" Seina mendorong pelan tubuh keyla.

Algi hanya tersenyum melihat seina didepannya menurutnya saat pipi seina tersipu malu seperti itu menjadi pandangan yang menarik untuknya.

"Biasa jes masih baru jadinya malu malu, algi aja diem tuh digodain. " Sindir aldo dan kali ini berhasil membuat algi tersedak kuah bakso yang cukup pedas.

"Tukan keselek dia tandanya bener" Lanjut revan dan mereka berempat tertawa. Seina dan algi hanya saling bertatap dan menyumpah untuk teman temannya itu.

"Mending lo pada mesen makan dari pada ngelakuin hal yang ngga bermutu disini. " Algi menatap datar kedua temannya itu.

Keyla dan aldo pergi untuk memesan makanan revan dan putri hanya sibuk dengan ponsel mereka.












Hallo?! Happy reading.

Follow my instagram: nandaputri922🍒

Jangan lupa tinggalin vote nya ❤

The most wanted is my mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang