part! 2

9 2 0
                                    

Seminggu kemudian!

Seina bersiap siap untuk bersekolah dihari pertama nya ini. Merapihkan penampilan terakhirnya dan pergi menuju ruang makan.

Disana sudah ada beberapa makanan, Seina memilih untuk mengambil roti dan menambahkan selai kacang di atas nya.

Seina langsung berjalan ke mobilnya, Dan melesat pergi kesekolah!

Ko papah nya ngga ada? Dia masih di luar kota jadi seina cuma sama pembantunya aja.

Sampainya di sekolah seina menepi di pos satpam.

" Permisi pak, parkiran disebelah mana ya. " Tanya seina sopan.

Pria paruh baya itu tersenyum sopan " Neng anak baru ya, Neng lurus aja nanti belok kiri itu udah parkiran ko neng. "

" Iya pak saya pindahan dari bandung, Makasih infonya pak. " Seina tersenyum dan menutup kaca mobilnya, Lalu mencari apa yang satpam tadi katakan.

Setelah memarkirkan mobilnya, seina merapihkan kembali seragamnya. Lalu seina keluar dari mobil dan menguncinya.

Seina mengedarkan pandangannya kesekolah ini, Cukup besar dan akan rumit mencari ruang kepala sekolah. Sedangkan untuk bertanya seina sangat malas, Nanti akan ada murid yang beranggapan bahwa seina sokap atau socare? Apapun itu.

Akhirnya seina berjalan memasuki gedung sekolahnya itu, cukup lama seina mencari namun tidak ketemu juga.

Seina melihat ada murid dengan kacamata besar, Akhirnya seina menggampiri sisiwi itu dan bertanya.

" Permisi, gua mau tanya disini ruang kepala sekolah dimana ya. "

Siswi berkacamata besar itu mendongak, Dan menatap seina cukup lama! Mungkin dia tertegun dengan kecantikan seina.

Sedangkan seina yang ditatap hanya memutar bola matanya malas, Ini salah satu alasan seina tidak mau bertanya tanya, namun karna dia sangat jenuh dan penasaran akhirnya ia terpaksa bertanya.

" Hei! Lo kenapa " Seina melambaikan tanganya di depan siswi itu.

"Ehm di sana kamu lurus aja nanti belok kanan sedikit trus nanti ada lorong sebelah kiri kamu jalan ke arah sana, trus nanti kantor kepala sekolahnya ada di sebelah kiri. " Siswi itu menunduk sambil menjelaskan pertanyaan seina.

'Ni orang punya trauma atau gimana si, liat orang ko kaya liat setan' batin seina.

"Oke thanks" Seina pun berjalan dengan santai, mengikuti arahan siswi tadi, seina tidak menyangka sekolah sebesar ini masih ada beberapa murid cupu nya juga, kirain cuma di khususin anak anak kalangan atas, kalau begitu bagus lah.

Seina sampai didepan ruang kepala sekolah, Seina masuk dan memperkenalkan diri, Setelah beberapa lama berbincang akhirnya seina di antar ke kelas barunya.

Oh inilah yang seina benci, Suasana awkward dikelas baru, harus memperkenalkan diri dan jadi pusat perhatian banyak orang.

Dari awal seina menginjakkan kaki disekolah ini banyak pasang pasang mata yang memandanginya, sangat menyebalkan untuk seina.

Ternyata seina sudah sampai dikelasnya, seina masuk dan ditinggalkan oleh kepala sekolah yang menghantarnya.

Guru yang ada dikelas ini memperkenalkan dirinya, oh sungguh seina tidak perduli. Dan saat itu juga seina disuruh untuk memperkenalkan dirinya.

"Nama saya seina callie bramanta, panggil aja seina. " Lalu ia tersenyum sopan.

Lalu ada beberapa siswa yang menjawab.

"Panggil sayang aja mao ngga. "

"Kamu ko cantik banget si. "

"Kalo aku, aku namanya babe jadi panggil aja beb ya. "

Seina memutar bola matanya malas, seina mendapati satu laki-laki yang sedikit menarik perhatiannya.

Mata mereka bertemu hanya beberapa detik saja, seina langsung memutuskan kontak mata mereka. Akhirnya seina memutuskan untuk duduk di tempat yang disediakan guru itu.

Oh astaga seina baru sadar, mereka duduk tidak berjauhan. Mata hijau itu pasti akan mengganggu konsentrasi nya sekarang.

Jam pelajaran pun dimulai.

🍑🍑🍑🍑🍑

"Hi seinaa, kenalin gua keyla ini putri. " Sapa salah seorang siswi dikelasnya.

Seina tersenyum dan dengan senang hati menerima uluran tangan itu "hi! Salam kenal gua seina. "

"Ke kantin bareng kita aja. " Laniut putri.

"Boleh." Lagi lagi seina memasang senyum manisnya.

Akhirnya mereka bertiga ke kantin, keyla dan putri membawa seina kesalah satu bangku yang sudah ada beberapa orang disana 'laki-laki'.

Seina merasa tidak asing, dengan punggung itu. Oh tidak tidak jangan bilang itu adalah cwo yang tadi menatapnya, shit! Seina terdesak sekarang.

'Tunggu, mengapa seina harus merasa malu. Oh c'mon seina lo masih baru disini dan ngga boleh ada yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertamaa, not really' batin seina.

Akhirnya seina berjalan dengan santai kearah mereka, Dan yap! Putri dan keyla memperkenalkan seina kepada tiga laki laki yang ada di depannya.

"Hallo guys, ni kenalin nama dia seina. " Ntah kenapa seina merasa keyla ini sangat periang.

"Kan tadi udah dikenalin key dikelas. " Jawab salah satu laki-laki yang ada di depannya. " Kenalin gua revan, Ini aldo dan ini algi. "

Seina membalas uluran tangan cwo yang bernama revan itu "seina" Ia tersenyum kecil. Seina merasa mata hijau itu kembali mentapnya, tapi seina memilih untuk pura pura tidak tau akan itu.

"Do aldoo pesen makanan gih. " Rengek keyla.

"Iyaa keyla gua udah pesen, nanti juga dianter. "

"Aldo mesen apaan? "

"Kaya biasa. "

"Oke aldoo the best. " Keyla tertawa dan menyatukan jari telunjuk nya dengan ibu jari yang menandakan 'oke'.

Akhirnya mereka berenam pun makan, Dan diiringi dengan ocehan ocehan lainnya.

Seina baru sadar bangku yang ia duduki bersama enam orang yang ada disini nampaknya menjadi pusat perhatian banyak orang.

Akhirnya seina bertanya dengan putri. "Putri ko gua ngerasa kita diliatin gini sih. " Karna jujur seina risih dengan tatapan tatapan seperti itu.

"Lo harus kebiasa, emang kaya gitu apalagi ada algi tuh. " Putri mengangkat dagunya kearah algi. "Dia kan dikenal jadi most wanted nya dirgantara, makannya ngga kaget kalo banyak yang alay ataupun natap kaya gitu untungnya algi jomblo kalo punya pacar makin jadi deh tuh manusia manusia pada makin alay. " Putri tertawa.

Sedangkan yang dibicarakan hanya menatap keduanya secara bergantian.

'Ngga salah si jadi most wanted pandangannya aja bikin amnesia' batin seina.











The most wanted is my mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang