1. Lima petarung

167 36 165
                                    

Tiga kata yang harus diterapkan dalam kehidupan kita. Tolong, maaf dan terimakasih. Namun, semua kata itu nyalang tidak ada sama sekali dalam setiap tindakan dan ucapan mu.
°°°
••
°

Kelima siswa SMA Platinum Senior High School itu melewati koridor kelas XI dengan santai. Padahal jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Drei dan keempat sahabatnya itu berjalan menuju kelasnya. XI IPA 1.

Dreimusico Abhivandya. Cowok tampan dan kaya raya. Sifatnya sedikit dingin, namun itu bukan penghalang kaum hawa untuk menyukai cowok itu. Kaum hawa sering tergila-gila ketika melihat ketampanannya.

Oke ini berlebihan.

Drei suka dengan musik. Ia bisa memainkan alat musik gitar. Suaranyapun nyaring mengalun indah. Faktor irit bicara? Bukan. Bukan itu. Namun memang dari kecil Drei suka dengan musik. Melihat orang tuanya yang dulu seorang musisi terkenal, membuat Drei tertarik untuk mendalami dunia permusikan.

Banyak kaum hawa yang selalu berusaha mendekati Drei. Namun, Drei tolak secara kejam, ia tolak mentah-mentah, yaa bilang saja ia sadis. Memang begitu kenyataannya.

"Witwiw, cewek," goda Abimanyu sambil membenarkan jambulnya.

Abimanyu Pandu Wiranata. Playboy SMA Platinum Senior High School ini. Tergolong orang yang kaya. Sehari-harinya ia menggoda setiap perempuan yang melewatinya. Memang, jiwa fuckboy nya sudah tertanam sejak ia selalu di sakiti oleh banyak perempuan. Kasihan.

"Abimanyun sialan! Banyak gaya lo!" ucap Altair.

Altair Alcibiades. Cowok ramah yang menyukai dunia kesenian. Terutama melukis. Altair yang sering jahil, terkadang ia bertingkah gila, humoris, dan tampan tentunya. Mengundang kaum hawa dengan ketampanannya, namun ia bersifat biasa saja kepada kaum hawa itu. Pintarnya terkadang-kadang, maksudnya kadang pintar, kadang juga malas.

"Nama gue jangan di ganti-ganti ya! Sembarangan aja lo tai!" ujar Abimanyu sambil menoyor kepala Altair.

"Tapi nama lo emang bagus kalo gitu," ucap Marshal.

Marshal Norbert namanya. Otaknya yang suka lemot jika diajak berbicara, namun ia juga tak kalah tampan dengan yang lain. Orang kaya, dan pemalas. Ia sering kena hukum oleh guru-guru yang mengajarnya karena kebodohan yang ia lakukan.

"Bangsat lo, Shal!" ujar Abimanyu.

"Berisik lo pada," ucap Samuel.

Samuel Eldridge. Sifatnya dingin-dingin panas. Walaupun begitu, ia juga ramah kepada semua orang. Pribadinya yang goodboy, dan tampannya juga tidak terkalahkan.

Kelima orang itu berjalan menuju kelasnya. Saat tiba di kelasnya, mereka duduk dibangkunya masing-masing. Drei duduk di bangku paling depan bersama Altair.

BRAK!

Suara pintu kelas yang terdengar sangat keras. Sang ketua kelas menggebrak pintu itu secara kasar.

"HARI INI KITA FREE CLASS WOIII!!!" teriak seorang laki-laki yang menjabat sebagai ketua kelas itu dengan wajah yang sumringah.

"DOA GUE TERKABULKAN AKHIRNYA!!!!" teriak salah satu siswa sambil menaiki meja.

Seluruh siswa-siswi kelas 11 IPA 1 itu bersorak ria. Mereka langsung mengambil bangku dan bergabung dengan gengnya masing-masing. Ada yang bermain kartu, ghibah, nonton drama korea, konser dadakan, ada juga yang joget-joget tidak jelas.

Abimanyu langsung mengambil tempat dan mengeluarkan ponselnya. Ia membuka aplikasi yang akhir-akhir ini sedang trending.

"Woi Tai! Tiktokan yok! Kita joget-joget bentar!" ujar Abimanyu dengan riang.

MELODREITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang