Jangan dengarkan orang lain yang mencacimu. Ajak war langsung, sharelock sekarang.
•
•________________________________________
"WOI!"
Dreimusico menolehkan kepalanya ke arah belakang. Terlihat seorang gadis tengah menatapnya dengan tatapan tajam serta tangannya yang berkacak pinggang. Wajahnya yang sudah merah padam dan menunjukkan aura kemarahan. Drei menautkan alisnya bingung.
Gadis itu adalah Melody. Ia menghampiri Drei dengan kakinya yang dihentakkan. Drei melihat penampilan Melody dengan teliti. Rok panjang dibawah lutut, bajunya sedikit lusuh, rambutnya yang dicepol asal, dan mukanya yang tanpa make-up. Tidak ada sama sekali aura ke bad-girlan dalam dirinya. Ia hanya menerka bahwa Melody adalah cewek tomboy.
"APA LO LIHAT-LIHAT?! Gue colok noh mata lo!" seru Melody galak ketika sadar ia tengah ditatap oleh Drei.
"Gak usah kege-eran!" seru Drei tak mau kalah.
"Gue mau lo tanggung jawab! Gara-gara lo kemarin nabrak gue, gue jadi di marahin tahu gak?!" ucap Melody sedikit berteriak. Walaupun ia tadi tidak kena marah oleh Adyas, namun tetap saja ia merasa malu.
Untung saja bel masuk baru berbunyi. Alhasil tidak ada yang menyaksikan mereka bertengkar seperti ini. Gelud yu?
Drei menghela napasnya dan menatap Melody jengah. Matanya yang tajam, seolah ingin memakan mangsanya saat ini juga, dan wajah yang dingin itu menatapnya. Namun, mata Melody tak kalah tajam dengan mata Drei. Ia juga menatap Drei dengan tatapan siap menerkam mangsanya.
"Kemarin, gue udah tanggung jawab. Tapi lo nya aja yang gak mau di tanggung jawabin," ucap Dreimusico dengan enteng. Membuat Melody membelalakkan matanya kesal.
"Tanggung jawab bapak lo gue sleding!" Melody mendelik kesal, "gue cuma butuh maaf lo, bukan uang lo. Ini menyangkut harga diri gue juga, Dreimusico Abhivandya terhormat. Harga diri gue sebagai sekretaris OSIS udah turun gara-gara lo. Minimal lo bantuin gue buat ngerjain proposalnya lagi atau apa kek!" lanjutnya.
"Gue gak mau minta maaf, dan gue gak mau bantuin lo, ngerti ?" ucap Drei sambil menyelipkan tangannya kedalam saku celana.
"Sesusah itu lo minta maaf sama gue?" tanya Melody.
"Emangnya lo siapa nyuruh gue minta maaf?"
"Lo, adalah cowok ter ter ter nyebelin yang pernah gue kenal," ucap Melody dengan telunjuknya yang menunjuk wajah Dreimusico. Drei kesal bukan main, ia tidak suka jika ada yang menunjuk dirinya seperti itu.
"Lo bisa gak sih sopan dikit sama kakak kelas? Gue ini kakak kelas lo, bocah jelek," ujar Drei.
"Apa lo bilang? Bocah jelek? Sekate-kate lo kalo ngomong!"
"Lo punya sopan santun gak sih?"
"Enggak. Kenapa, hah?" ujar Melody.
"Pantas gak ada sopan-sopannya sama kakak kelas."
"Haus hormat banget lo? Mau kakak kelas kek, mau adik kelas kek, kalo udah ngelakuin kesalahan ya harus ditegur lah! Otak lo masih berfungsi kan? Masa hal kayak gini aja gak tau?"
"Lo bisa gak, kalo ngomong gak usah marah-marah?" tegas Drei pusing karena wanita yang ada dihadapannya terus menerus menyerangnya.
"Ya lo sendiri yang bikin gue marah!"
Dreimusico masih adu cekcok bersama Melody. Tidak ada yang mau mengalah dalam masalah ini, mereka berdua sama-sama keras kepala. Satu sama lain melawan omongan dari lawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELODREI
Teen FictionPertemuan yang tidak mengesankan bukanlah awal cerita yang baik. Melody Anjani. Gadis yang sangat cantik, juga ia sangat menyukai musik. Terbiasa hidup mandiri, karena ayahnya yang sudah meninggal satu tahun yang lalu karena kecelakaan. Membuat Mel...