Bola-Bola Pisang

7.3K 757 244
                                    

"Udaranya segar sekali."

Satu-satunya anak manusia yang memiliki jenis kelamin berbeda di dalam mobil tersebut terkikik gembira dengan kepala sedikit keluar dari jendela mobil. Rambutnya beterbangan tertiup angin pegunungan yang bebas dari polusi. Gadis itu sangat menyukainya. Ia terkikik sendiri saat rambut halusnya menggelitik hidungnya yang mungil.

"Kau benar, Nana. Rasanya enak sekali, apalagi kalau aku membawa alat lukis, pasti lebih seru."

Renjun menjulurkan kepalanya hingga lehernya keluar dari kaca mobil. Ia benar-benar menikmati perjalanan wisata mereka, bahkan mulutnya terbuka dan tertutup secara konstan sejak beberapa saat yang lalu, merasakan secara langsung nikmatnya udara pegunungan dalam mulutnya.

"Bodoh!"

Tentu saja, siapa lagi yang berkomentar sinis kalau bukan Lee Jeno. Bocah itu hanya duduk tenang dengan kedua tangan terlipat di depan dada dengan wajah masam melihat kelakuan ( yang menurutnya) sangat bodoh dari Jaemin dan Renjun.

Wajah Jeno  bertambah kusut saat Renjun dan Jaemin  sama sekali tidak memedulikan ucapannya. Di bagian depan, Mark dan Lucas hanya terkekeh kecil dengan sifat tsundere Jeno. Mereka yakin, Jeno sebenarnya ingin melakukan hal bodoh yang tengah dilakukan Jaemin dan Renjun, tapi tentu saja egonya tidak mengizinkan.

Saat ini, mereka tengah dalam perjalanan menuju sebuah daerah yang terletak di perbatasan Busan untuk menikmati pemandian air panas. Onsen di daerah tersebut memang sangat terkenal ditambah tempatnya yang jauh dari perkotaan. Dijamin suasana tenang, nyaman dan segar sudah menunggu. Benar-benar tempat yang tepat untuk relaksasi.

.

"Kita sudah sampai."

Lucas keluar dari mobil dan membuka bagasi untuk mengambil sebuah koper yang berisi pakaian mereka. Hanya butuh satu koper untuk mereka berlima karena disini mereka hanya setengah hari.

Mata Jaemin langsung melebar ketika turun dari mobil. Disana berjejer kedai-kedai yang menjual jajanan tradisional yang jarang ia temukan di Seoul. Perhatian pertamanya langsung tertuju pada Dalgona yang membuat air liurnya hampir menetes.

"Nana ingin Dalgona, Makeu Oppa."

Gadis itu menghampiri Mark yang tengah mengangkat koper hitam keluar dari bagasi.

"Aku juga ingin Hotteok," tunjuk Renjun pada sebuah kedai yang menjual Hotteok.

"Kalian merepotkan," dengus Jeno. Padahal matanya fokus pada paman penjual jus disamping kedai Hotteok. Tentu saja ia tergiur dengan Jus strawberry segar kemerahan di dalam etalase kaca.

Renjun melotot sedangkan Jaemin merengut manis mendengar komentar sinis Jeno.

"Jeno pabbo!"

"Jeno menyebalkan."

"Mark hyung!"

Serempak, Jaemin dan Renjun merengek pada Mark.

"Baiklah." Mark mendesah.

Pemuda itu menggiring tiga bocah manis ke kedai untuk membeli makanan favorit mereka. Lucas sendiri pergi untuk memesan sebuah kamar untuk mereka istirahat.

KIDS || NORENMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang