*****
"Makasih kak," ucap Fiza saat ia turun dari motor Aksa.
Aksa hanya berdehem sebagai balasannya. Lalu ia melajukan motornya, pergi meninggalkan rumah fiza.
Fiza menghela nafas, "Kak Aksa kok dingin banget si! Kaya kutub! Fiza ga jadi kagum." lalu ia masuk ke dalam rumah dengan kaki yang tertatih.
Setibanya di rumah dirinya di sambut oleh kakaknya, Rafinna.
"Kamu kenapa dek?," tanya finna pada Fiza.
"keserempet aja kak," kata fiza sedikit memelan, dirinya tau sikap kakaknya yang satu ini. Kakaknya selalu marah jika Fiza kenapa napa. Dan Fiza selalu memakluminya karena mungkin itu adalah bentuk rasa sayang kakaknya pada dirinya.
"APA? KOK BISA SI!."
Benar bukan? Kakaknya langsung teriak saat mengetahui apa yang terjadi pada dirinya.
"Ayo sini kakak obatin!," finna membantu Fiza duduk di sofa ruangan keluarganya.
"Kok bisa kaya gini si za? Siapa yang menabrak kamu, ha??," tanya kakaknya.
"Pas Fiza mau nyebrang ada yang nabrak, yaudah jadinya gini. Lagian dia tadi mau tanggung jawab kok kak, tapi Fiza tolak. Karena dia itu kakak kelas Fiza, yang mukanya nyeremin." kata Fiza.
"Tapi ga bisa gitu lah, aturannya kamu mau aja kalau dia bertanggung jawab. Gausah nolak!,"
"Fiza takut kak, mukanya nyeremin banget, mana dingin lagi orangnya."
"terus kenapa mama ga jemput?"
"Oh itu katanya butik dia ramai, dan aku kira kakak belum pulang jadinya aku jalan, eh malah gini. Yaudah lah,"
"lain kali kamu telpon kakak ya, kalau ga abang Finno. Dia juga ada tuh di kamar," kata finna sembari memasukan obat obatan ke dalam kotak P3K.
Fiza mengagguk, "iya besok Fiza bakalan telpon kakak kalau ga abang kalau mama ga bisa jemput, yaudah Fiza ke atas ya mau mandi."
Fiza melangkah kan kakinya menuju kamarnya, baru saja ia tiba di depan kamarnya ia di kejutkan oleh abangnya, Rafinno Kembaran Rafinna.
"Ish, abang ini ngagetin Fiza aja!,"
"...." abangnya tidak menggubris perkataan Fiza. Lalu ia pergi meninggalkan Fiza.
Fiza menatap punggung abangnya dengan tatapan sedu, "Kapan abang kaya dulu lagi? Fiza kangen, Maafin Fiza ya bang, gara gara Fiza dulu abang jadi kaya gini." dirinya langsung masuk ke dalam kamarnya.
*****
"Fizaaaa! Ayo bangun udah siang!," teriak Rafiza -- Mama Fiza --
"Iya mah," Fiza bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tak butuh waktu lama, dirinya sudah rapih dengan seragam yang ia kenakan. Lalu ia turun kebawa untuk sarapan bersama keluarganya.
Ia menduduki dirinya di samping kakaknya, lalu ia mengambil nasi goreng yang sudah di buatan oleh mamanya. Lalu ia memakan dengan lahap.
![](https://img.wattpad.com/cover/223361097-288-k660964.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFIZA
AléatoireCinta? Menurutnya itu adalah hal yang semu. Terlalu sakit untuk ia rasakan. Semenjak kejadian dahulu, dirinya tertutup, cenderung menyendiri dan tidak suka keramaian. Dirinya terlalu kecewa dengan dirinya sendiri sejak kejadian beberapa tahun yang...