*****
"Hoi bang !," Sasa mengibaskan tangannya di depan muka aksa membuat Aksa tersadar dari lamunanya.
"Apa"
"Kok senyum senyum sendiri si? Oh jangan jangan abang naksir sama fiza ya!" ucap Sasa membuat aksa gelagepan. Namun dengan cepat ia kembali mendatarkan wajahnya.
"Gak!" Aksa melangkah kan kakinya keluar. Mendudukan tubuh nya di depan ruangan uks.
"Udah lah bang kalau suka mah kesini gausah keluar, ntar yang ada kebawa mimpi loh kalau ga liat Fiza lama lama,"
Sarap tu bocah umpat aksa dalam hati.
"Abanggg yuhuuu,"
"gue yakin seratus persen kalau abang gue suka sama lo, hmm... Kayanya si cinta pandang pertama?,"
"Hah?! "
"Cie calon kakak ipar," Sasa menggoda Fiza membuat Fiza terdiam.
"Fiza!? Kok bengong si!,"
"Gue benci cinta!, "
*****
"Sa.. Gue duluan ya, kak finna udah ada di depan."
Sasa mengangguk, "Bareng aja, gue juga mau nunggu bang Aksa di depan." mereka berdua menuju gerbang sekolahan.
Setibanya di gerbang mereka berpisah, Fiza yang langsung menuju ke mobil kakaknya dan Sasa yang menunggu di pos satpam untuk menunggu aksa.
Fiza memasuki mobil kakaknya, lalu ia menyalimi kakaknya.
"Sebentar sebentar, itu kepala kamu kenapa memar gtu?,"
"Ah gapapa kok kak, cuma kebentur tembok aja tadi."
"Cuma kamu bilang? Kalau kenapa napa gimana?," kakanya yang satu ini memang sedikit posesif terhadap nya, kakak nya tak mau adik perempuan nya kenapa napa. Meskipun itu hanya seujung kukunya saja.
"Kak... Udah lah,"
Finna menghela nafas, "Oke lain kali jangan kaya gitu lagi, kakak ga mau kamu kenapa napa!?," ucap finna
"Iya kak,"
*****
Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Fiza baru saja menyelesaikan tugas matematika dari gurunya, lalu dirinya bergegas menuju kamar mandi untuk mengganti bajunya menjadi piyama tidur. Setelah itu ia bergegas tidur karena ia sudah lelah.
Baru saja ia ingin memejamkan matanya namun suara notifikasi dari handphone nya membuatnya kembali terbangun, ia mengambil handphone nya di nakas lalu melihat siapa yang mengirimkan pesan kepadanya.
0891XXXXXX
Lka lo msh mmar?
Dahi Fiza berkerut, siapa kah seseorang yang mengirimkan pesan malam malam seperti ini? Tidak lama kemudian handphone nya berbunyi lagi.
0891XXXXXX
Ini gue, Aksa.
Deg!
"Kak Aksa... " Dirinya mengingat kejadian tadi di Uks. Dimana untuk pertama kalinya dirinya melihat sisi baik dari Aksa, dan yang membuatnya berfikir lebih keras lagi adalah ucapan dari Sasa, gue yakin seratus persen kalau abang gue suka sama lo, mungkin jatuh cinta pada pandangan pertama.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAFIZA
De TodoCinta? Menurutnya itu adalah hal yang semu. Terlalu sakit untuk ia rasakan. Semenjak kejadian dahulu, dirinya tertutup, cenderung menyendiri dan tidak suka keramaian. Dirinya terlalu kecewa dengan dirinya sendiri sejak kejadian beberapa tahun yang...