keempat

1K 162 27
                                    

Selamat membaca buat yang kangen book ini
-----------------------------------------------------------

*Mingyu Attala Juna
*Wonwoo Putra Darmawangsa

Warn~
Bahasa baku dan non baku
Karena saya kamu
School life
Wonwoo dominan
Mingyu bottom

-----------------------------------------------------------

"Tapi kak..."

"Udah kamu gak usah khawatir, inget Juna saya bukan orang jahat yang akan ngebiarin orang lain dalam kondisi susah. Kamu seharusnya bisa memahami, ini sudah jam 6 kamu menunggu jemputan selama 1 jam, dan hasilnya supir kamu tidak datang, ditambah lagi ini sudah gerimis. Jadi katakan pada saya, bagaimana bisa saya tidak mengantarkan kamu pulang?"

Mingyu menunduk. Kemudian meremas pelan ujung bajunya. Perkataan Wonwoo ada benarnya, jika dia tetap memaksa berdiam diri di pos satpam tanpa kejelasan dari supir yang menjemputnya, mungkin Mingyu akan mati kedinginan.

"Baik kak, saya mau" jawab Mingyu pelan

Wonwoo tersenyum tipis. Kemudian turun, sebentar melepas hoodie hijau yang melekat pada tubuhnya, serta helm bogo bewarna coklat kepada Mingyu.

Sungkan.

Mingyu sangat sungkan sebenarnya.

Tapi tatapan Wonwoo, yang menyiratkan seakan akan dirinya harus segera mengambil 2 barang itu, agar nanti lebih cepat sampai tujuan, membuat Mingyu urung menolak.

"Sudah?" tanya Wonwoo lembut

Mingyu mengangguk, kemudian tangannya dengan ragu memegangi ujung kemeja sekolah milik kakak kelasnya itu.

"Baik, kamu jangan lupa pegangan saya akan sedikit ngebut"

Perjalanan mereka benar benar sunyi. Hanya ada suara rintik hujan yang semakin keras, ditambah lagi dengan bising kendaraan.

Mingyu mulai merasakan badannya menggigil. Kali ini, hujan benar benar turun. Bukan gerimis lagi.

Ditambah dengan backsound Guntur tak seberapa, membuat perjalanan Wonwoo dan Mingyu, semakin terasa panjang.

Mingyu menatap ragu Wonwoo dari spion motor beat hitam itu.

Bagian depan kemeja putih itu, benar benar basah. Bahkan sampai terlihat terawang. Tangan Wonwoo juga sekilas terlihat gemetar, faktor dinginnya hujan.

Menatap ragu, Mingyu kemudian menghelai nafas sesaat, sebelum memeluk tubuh yang jauh lebih atletis darinya itu.

Menyandarkan kepalanya pada bahu sang kakak kelas.

"Kakak, aku bantu angetin badan kakak sedikit"

Meskipun Mingyu sedikit tak percaya, Wonwoo bisa mendengar apa yang dia katakan.

Suara bising dari hujan yang jatuh, benar benar membuat telinga kedua mahluk Adam ini, seperti tersumpal kain.

Setelahnya kembali diam.

Inilah yang membuat Mingyu ragu untuk menerima tawaran Wonwoo.

Rumahnya jauh.

Sekitar 6kilo dari sekolah.

Ditambah hujan, pasti perjalanannya akan panjang.

Dan juga-

"Juna rumah kamu warna apa?" berteriak kencang, ketua OSIS selaku orang yang mengantarkan Mingyu pulang itu berusaha menembus suara hujan.

Just you and me[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang