Part 1

19 4 1
                                    

***

Meysha terlihat sangat sibuk bermain-main dengan pena dan kertas, wajar saja setelah hari pertunangannya butik miliknya terlihat semakin ramai. Tak banyak hal yang special yang terjadi, setelah malam pertunangan itu, Devan harus segera kembali ke Las Vegas karena masih banyak urusan yang ingin dia selesaikan di sana.

Trrttttt... Trrttttt....

Ponselnya bergetar di sana tertera nama "Devan"

"Halo ?"

"Sha kamu lagi apa ?"

"Lagi di butik. Ada apa kev?."

"Sibuk yah. Ada yang mau aku omongin"

"Gak juga. Apa ? Bilang aja"

"Maaf Minggu depan aku nggak bisa balik ke sana. Masih banyak pekerjaan di sini, nanti aku suruh orang kirim hadiah ke kamu"

"Oh gitu ? Ya udah gpp."

"Kamu nggak marah kan ? Maaf"

"Buat apa ? Lagian kan cuma makan malam di rumah juga nggak ngadain pesta. Kamu fokus saja di sana"

"Ya sudah. Kalau begitu terima kasih atas pengertian kamu"

"Okay"

Selalu saja seperti ini padahal hubungan pertunangan mereka sudah berjalan selama sebulan lebih, namun Devan selalu saja punya alasan ketika hendak bertemu dengannya. Meysha awalnya merasa tak keberatan tapi lama-lama dia juga merasa jenuh dengan semua ini.

Setelah berbicara dengan Devan, ia kembali sibuk dengan pekerjaannya. Dia tidak terlalu mau memikirkan perihal tadi siapa tahu Devan benar-benar sibuk bekerja.

"Bu Meysha" kata salah satu karyawannya yang baru saja tiba di ruangan kerja Meysha.

"Hmm"

"Di luar ada pak Ryuu"

"Suruh masuk" katanya singkat setelah itu sang karyawan pun berlalu pergi meninggalkannya.

Tak lama kemudian seorang pria berbadan jangkung masuk ke dalam ruangan Meysha.

"Ada apa lagi ?" Tanyanya kepada pria tersebut setelah melihat raut wajahnya sedikit ditekuk.

"Kakak harus bantu aku dong"

"Bantu apalagi ?"

"Minggu depan teman-teman ku mau datang dari Seville. Mereka mau menginap di rumah kak. Tolong bujuk papa sama Mama buat ngijinin mereka tinggal, cuma sebulan kak please" Meysha hanya memutar bola mata jengah ketika sang adik mulai merengek kepadanya seperti seorang bayi yang sedang meminta makan kepada ibunya.

"Mereka kan bisa menginap di hotel. Kenapa harus di rumah kita"

"Kan di rumah cuma ada kita berdua kak. Jadi gpp kan ?"

"Justru itu karena hanya kita berdua kau tidak boleh membawa siapapun datang ke rumah kita"

"Tolonglah kak.. ayolah.. bantu aku... Kak Mey bantu adikmu ini sekali saja. Please aku janji mereka nggak akan ngerepotin kakak"

Takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang