Prolog

19 5 0
                                    

Kamu adalah titik dari sebuah kalimat.
Penutup manis yang aku harap tidak ada lagi kata selain Cinta.
Aku ingin tulisan yang kutulis meski hanya beberapa kata, akan menjadikan ' kita ' abadi nanti.

Akhirnya cerita ini hampir selesai, cerita singkat yang semoga saja bisa kamu pahami.
Aku penasaran kira-kira seperti apa tanggapan mu ketika membaca cerita ini, lalu seperti apa respon ku nanti. Berkali-kali aku menanyakan ini pada hati, tapi hanya sepi yang tersisa. Percayalah, aku tidak pernah memperdulikan kabar diri ku sendiri semenjak ' waktu itu '.

Cerita ini juga aku buat karena ternyata luka yang kamu berikan belum juga kering, masih terasa baru, masih terasa sama saat pertama kamu menorehkannya. Semoga saja lekas sembuh. Ada yang membuat resah lantas memikirkan sesuatu yang tidak penting untuk dipikirkan.

Palsu, banyak hal yang ingin ku katakan. Aku lebih memilih untuk memendam. Pada akhirnya, kita hanya akan menjadi potongan kisah tidak berarti. Karena amnesia disengaja yang berhasil membuat jeda pada diri. Membuat benci, patah hati, hingga akhirnya masing-masing dari kita memutuskan pergi.

Aku lelah, lelah berdebat dengan isi kepala yang entah kenapa selalu tidak selaras dengan hati. Lelah menahan diri supaya hati tidak terus merasakan sakit. Lelah pada hati yang selalu mengharapkan kehadiran mu.

                             Qina Ayuna Nauna Mackenzie




Maaf ya baru belajar😊, jangan lupa vote 🤩😉

Terimakasih 😇

madzneraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang