Reni mendengarkan lagu yang menurut dia, sama seperti Suasanya hatinya saat ini.
Oh mengapa tak bisa dirimu.
Yang mencintaiku.
Tulus dan apa adanya.
Aku memang bukan manusia sempurna.
Tapi ku layak dicinta."Kapan ya Bagas bisa suka juga sama aku seperti aku suka sama dia ."Tanya Reni sendiri
"Lu ngarep gua bakal suka sama lu?." Tiba-tiba sosok lelaki itu muncul di hadapan Reni.
"Iya gas aku yakin banget suatu hari nanti kamu bakal suka juga sama aku, enggak kaya gini aku jatuh cinta nya sendirian." Reni menatap Bagas penuh teduh
"Gua gabakal suka sama cewe aneh kaya lu, lu bisa enggak si gausa suka sama gua kayagini?" Kali ini tatapan lelaki itu berbeda,sekarang lebih dingin.
"Kalo aku bisa milih juga aku gamau gas jatuh cinta sama kamu,jatuh cinta sama kamu itu sakit tapi gatau kenapaa aku gabisa berhenti buat suka sama kamu." Mata Reni berkaca-kaca seperti ingin menetes kan air mata.
"Lu gausa nangis gitu, gua paling gatega liat perempuan nangis apalangi didepan gua nangisnya."sambil mengusap air mata Reni yang sudah membasahi pipinya.
"Aku beneran suka sama kamu, aku sayang banget sama kamu ,sampai kapanpun aku akan tetep menunggu kamu sampai kamu suka juga gas sama aku." Reni benar-benar tidak bisa menahan air matanya untuk tidak keluar
"Lu berhenti nangis atau gua benci sama lu." Ucapan Bagas itu berhasil membuat Reni agak tenang sedikit.
"Jadi kalo aku ga nangis kamu bakalan suka sama aku gas?" Tanya Reni yang mulai mengusap air matanya.
"Iya kalo lu ga nangis." Entah ucapan Bagas yang ini membuat senyum Reni mengembang.
Aku yakin suatu hari nanti pasti kamu akan mencintaiku, seperti diriku yang begitu mencintaimu.
Mencintaimu seperti lingkaran, yang tidak ada ujungnya untuk terus selalu mencintaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do you love mee?
Teen FictionHari ini kau dianggep spesial,esok kau siapanya? percaya itu lebih sakit dari apapun~