kicauan burung terdengar merdu di ufuk bagian barat begitu pula sang matahari yang mulai menyelinap masuk melalui sela-sela jendela. Menghantarkan cahaya sebagai bell untuk saatnya semua manusia bangun dan memulai aktivitasnya.
"bunda, ayah selamat pagi!" terlihat seonggok manusia yang sudah rapih memakai seragam putih khusus untuk MOS.
"selamat pagi juga matahari bunda" balas lelaki cantik paruh baya yang umurnya tak lagi muda.
"ayah mana?" ibu dari mahluk itu hanya tersenyum tipis dan menunjuk sofa yang sudah diduduki oleh pria yang umurnya sudah senja.
"elardian haechandra ansell galaxy wijaya makan dulu sayang baru nanti ke ayah. Yah makan yuk si haechan dah bangun tuh" panggil sang bunda.
Mendengar panggilan sang istri, ayah langsung menutup koran dan menaruh kacamatanya ke sebuah kotak.
Tak ada yang berbicara selama santapan pagi tersebut hanya ada suara dentingan sendok juga garpu.
"bun, kakak kapan pulang ?" tanya haechan setelah acara makan pagi selesai.
"katanya besok pagi. Sudah sana berangkat katanya gak mau terlambat di hari pertama masuk?" yang hanya dijawab cengiran oleh sang anak.
"haechan berangkat ya bun" pamit haechan setelah mencium telapak tangan bundanya ia langsung memasuki mobil sang ayah yang akan mengantarkannya ke kampus.
Haechan tuh dianterin ke kampus karena keinginan ayahnya sendiri. Beliau ngotot mau nganterin anak bungsunya ke kampus.
Mobil toyota camry yang dijalankan oleh sang ayah mulai membelah jalanan kota semarang. Hari ini jalanan begitu damai sebab tak ada kemacetan dan lampu merah yang melanda.
20 menit perjalanan berlangsung tak terasa sudah sampai saja di tujuan.
"yah, haechan pamit ya nanti gak usah dijemput haechan mau beli buku dulu di gramedia" mobil sedan itu kemudian melaju dengan kecepatan sedang setelah sang putra sudah turun dan memasuki area kampus.
"elardian haechandra ansell galaxy wijaya" sontak haechan menoleh ke sumber suara. Betapa terkejutnya dia melihat teman SMA nya di bandung.
"loh kamu renjun wibawarma bramasta kan ? Temen SMA ku di bandung ?"
"iya chan masa kamu gak inget sih" gerutu renjun yang membuat haechan terkekeh.
"lucunya sahabatku ini tapi kenapa kamu pindah ke semarang ren ?"
"gak papa pengen nyari pengalaman saja jadinya aku nge-kos deh disini"
2 lelaki manis yang sedang asyik mengobrol pun akhirnya terganggu dengan suara kakak tingkat mereka yang menyuruh maba untuk berkumpul di aula.
Setelahnya mereka disuruh untuk ke kelas masing-masing. Karena hal itu mereka memutuskan untuk janjian di kafe dekat kampus setelah pelajaran berakhir.
Point Cafe
"lo ngambil jurusan apa ren?" tanya haechan setelah mendaratkan bokongnya di kursi yang telah disediakan.
"ilmu budaya kalau lo?"
"hukum hehe eh lu gak mau tinggal di rumah gue aja? Kamar gw ada sisa kasur satu"
"emang bunda bolehin ? Gw gak enak sih sebenernya"
"hhmm nanti gw tanya dulu deh"
Mereka tuh asik ngobrol sampe lupa daritadi mereka belum mesen apapun.
"misi, mau pesan apa ya kak?" tanya salah satu pelayan disitu.
"ice chocolate 2 sama tuna croisant nya juga 2" ucap renjun.
Haechan sedikitnya terpana dengan senyuman lelaki itu. Kemudian dia menyadari bahwa sedikit dari goresan luka lama nya kini telah sembuh berkat lelaki tinggi pelayan cafe itu.
"hey kau tidak apa?" sahutan renjun membuatnya ia kembali ke alam sadarnya.
"jun, besok kita kesini aja ya buat makan siang"
...
Padahal cerita yang lain belum kelar tapi udah buat yang baru lagi. Tenang kok ini isinya 500 words aja. Btw aku buat fanfic ini karena permintaan dari si kakak littleroseta28 😣 hope u like it🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll waiting for you (Discontinued)
Fanfichaechan sampai kapanpun aku akan menunggumu hingga kita bisa mencapai pelabuhan terakhir -na jaemin