iwfy: O2

649 96 48
                                    

Haechan sama Renjun akhirnya dateng ke kafe itu lagi gegara mulut haechan yang bacot tiada duanya.

/renjun tidak mirror/

Kalau aja haechan gak maksa dan rewel mau ke kafe ini si renjun juga gak bakal sudi nginjakkin kaki lagi. Dia tuh pengen nyoba ke kafe lain yang aesthetic yang bisa di post ke akun ig-nya.

Pas mereka udah anteng duduk dan mesen sesuatu. Haechan celingak-celinguk kenapa pemuda yang jadi pelayan kafe hari ini tidak terlihat sama sekali batang hidungnya.

"kak, mau nanya orang tinggi waktu itu yang jadi pelayan kafe yang mukanya imut tapi badannya atletis hari ini gak dateng ?" si haechan mah gercep tanya pas ada mbak pegawai kafe itu lewat di depan meja mereka.

"oh si jaemin ya mbak? Dia jadwal kerjanya cuman hari senin sama sabtu sisanya hari untuk kuliah. Permisi ya mbak"

Muka haechan langsung sepet pas dibilang mbak sama pelayan perempuan tadi. Emangnya dia perempua apa? Haechan tuh lelaki jantan nan perkasa.

/halah gak cocok. Mukamu terlalu manis gak ada jantannya/

Sementara renjun cuma ketawa cengingikan. Ngakak juga muka haechan pas dipanggil mbak.

"napalu ketawa?! HAH, PUAS? SEKATE-KATE ENTE JADI TEMAN SAYA"

Bukannya diem si renjun malah makin kenceng ketawanya, "BWAHAHAHAHAHA"

"dahlah pulang yuk chan, lo kan masih ada kelas sampai jam 3 sore nanti dan ini udah jam setengah 1. Kelas lo mulai jam 1"

"oh iya gw lupa" si haechan mah cuman nyengir aja.

Di gedung fakultas hukum akhirnya mereka berpisah. Si renjun sudah gak punya kelas lagi untuk hari ini dan mau pulang aja ke kost nya.

Langkah kakinya ia cepatkan, jam sudah mulai menunjukkan angka 12.54 yang berarti 6 menit lagi pelajaran dimulai.

Cklek.

Huh untung saja pak dosen belum masuk kalau si dosen sudah berada di ruangan bisa melayang nyawanya haechan.

Dia memilih tempat duduk paling pojok di sebelah kiri ya kalau ngantuk tinggal senderan aja ke tembok abis itu tidur.

15 menit...

25 menit...

"ASSALAMUALAIKUM!" suara lantang sari sang dosen membuat para mahasiswa terlonjak kaget dengan tidak elitnya. Ada yang latah dan bahkan ada yang jatuh.

"kalian ini....kenapa tidak memanggil saya di ruang dosen ?" sepertinya bakal ada ceramah panjang dari dosen yang bakal membuat pelajaran mereka berungsur mundur.

Hal yang biasa haechan lakukan saat sedang bosan mendengar penjelasan adalah menulis kaligrafi entah pakai pensil ataupun pakai spidol posca.

Saat ini sih pakai pensil tapi gak tau besok. Saat asyik menulis ada tangan yang sepertinya tak sengaja menyenggol haechan.

Baru saja ia mau marah eh sudah ditawarkan penghapus oleh meja sebelah. Yaudah pemuda berkulit karamel itu menerimanya walau ia tak menengok kawan disampingnya.

ANJIRLAH.

Kok nama jaemin ada di penghapus itu. Hatinya udah deg-degan jangan jangan orang yang berada di sebelahnya itu...

"hai" nahkan haechan kaget. Dia kan orang yang sama kayak pelayan di cafe kemarin.

"mmm makasih...?" haechan bingung dia kan tau belum pasti nama orang yang di sampingnya adalah jaemin.

"jaemin aditria winagarma. Panggil saja jaemin dan kau haechan" lah tambah shock si haechan belum kenalan tapi udah tau nama dia siapa. Aneh.

Pelajaran berlangsung lama karena tadi sempat tertunda oleh kegiatan 'ceramah lebar dosen'

Pelajaran hari ini selesai dan mahasiswa segera pulang ke rumah nya masing-masing untuk entahlah.

"haechan, aku pamit pulang dulu" dan pemuda yang namanya disebut oleh jaemin sontak terdiam.

"iya sampai jumpa lagi" setelah sekian lama menutup diri kini dia bisa merasakan gejolak aneh di dalam tubuhnya.

"ANJIR POKOKNYA GUE HARUS KABARIN RENJUN MALAM INI! SKSKKSK"









...

TBC itu to be continued oke bukan tubercolosis. Sekian dan makasih~

I'll waiting for you (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang