5. Panasea

580 147 149
                                    

𝙅𝙪𝙯 𝙆𝙚𝙡𝙞𝙢𝙖 :𝙋𝙚𝙡𝙞𝙠 𝙋𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖𝙢𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙆𝙪𝙠𝙚𝙩𝙖𝙝𝙪𝙞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝙅𝙪𝙯 𝙆𝙚𝙡𝙞𝙢𝙖 :
𝙋𝙚𝙡𝙞𝙠 𝙋𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖𝙢𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙆𝙪𝙠𝙚𝙩𝙖𝙝𝙪𝙞

.
.
.

ーR E N J A H W A N Aー

Setelah menempuh perjalanan sekitar sembilan kilometer, akhirnya kami sampai di tempat tujuan.

Kedua netraku langsung terbelalak saat melihat bangunan dari kayu yang tidak terlalu tinggi di hamparan pandangku. Ini adalah Anak Bintang, Panti asuhan yang selalu kuberi sumbangan secara rutin, tanpa sepengetahuan Mama.

Berarti yang dimaksud Renjana dengan anak-anak hebat adalah mereka? Seketika lubukku menghangat.

"Kak Raga!"

Titik fokusku beralih pada seorang anak kecil laki-laki yang berlari ke arah Renjana, ia merentangkan kedua tangannya. Mereka berpelukan, aku tertawan. Yang kusimpulkan di sini, pasti Renjana sudah akrab dengan anak-anak. Aku saja tak hafal penghuninya. Karena saat menyalurkan sumbangan, selalu via transfer. Malah, ini adalah kunjungan ketigaku selama lebih dari satu tahun menjadi donatur tetap di Panti Asuhan Anak Bintang.

"Kak Raga, itu pacar Kakak?" Tunjuk anak kecil yang berada dalam pelukan Renjana.

Aku tersenyum ramah. Melambaikan tangan ke arahnya. Jawaban yang Renjana beri pada anak itu tak tertangkap jelas olehku, karena bertabrakan dengan suara riuh anak-anak lain yang tiba-tiba berlarian dari pintu utama bangunan tunggal ini.

Sebelum kukikis jarakku dengan kerumunan kecil yang tampak sangat bahagia itu, kusempatkan untuk mengabadikannya.

Ckrek!

Kedua mataku terbelalak. Aku menggigit pipi dalamku, menahan geram. Rupanya, hanya Renjana yang tersadar akan cahaya kurang ajar dari ponselku. Aku tercekat saat mendapati Renjana yang malah melempar senyum kepadaku. Renjana, cukup. Kumohon.

"Kakak Cantik! Pasti pacalnya Kak Laga, ya?"

Suara cadel dari bawah mengejutkanku. Seorang anak kecil perempuan yang sangat mungil. Beberapa helai rambutnya dijepit dengan motif stroberi. Menggemaskan sekali. Aku berjongkok, menyejajarkan tinggi kami. Kucebit gemas pipi merah mudanya yang hampir tumpah itu.

"Kamu tahu begituan dari mana, hm?"

"Kak Laga pelnah bacain celita tentang pacal-pacalan. Lena jadi tahu."

Kulirik Renjana yang sedang memangku dua anak sekaligus di ayunan besi. Dasar, kalem-kalem tapi meracuni pikiran anak kecil!

"Umur Lena berapa?"

"Selatus taon!"

Aku tertawa. Astaga, menggemaskan sekali ciptaan-Mu yang satu ini, Tuhan. Kutarik Lena ke dalam pelukanku. Mungilnya.

Renjahwana ft. Huang Renjun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang