[ MAUKAH MENIKAH DENGANKU ? ]
Dulu ana datang ke suami ana, justru ana yang menawarkan diri ke suami. ”Akhi maukah menikah dengan ana?”, tawarku padanya
Waktu itu dia masih kuliah smester 8, dan dia cuma bengong seribu bahasa, serasa melayang di atas awan, seolah waktu terhenti
Beberapa saat setelah setengah kesadarannya kembali dan setengahnya lagi entah kemana, dia berucap
Afwan ukhti, anti pengen mahar apa dari ana?” ucapnya
Cukup antum bersedia menikah denganku saja itu sudah lebih dari cukup” jawabku
Eh dianya langsung lemes kayak pingsan! Besoknya datang nazhar, terus khitbah
Lalu untuk ngumpulin uang buat nikah, dia jual sepeda dan jual komputernya untuk mahar dan biaya nikah
Di awal pernikahan dia gak punya pendapatan apa-apa. Kita usaha bareng dan ana gak pernah nanya seberapa pendapatnya ataupun dia kerja apa
Selama ana nikah dengannya ana belum pernah minta uang. Hingga kinipun kalo gak dikasih ya diam. Saat beras habis ana gak masak
Saat dia nanya, “Koq gak masak beras, Dek
Habis Mas”, jawabku
Koq gak minta uang?”, lanjutnya
Ana gak jawab, takut suami gak punya kalo ana minta. Jadi ana takut menyinggung perasaan dia
Kalo kita menghormati suami, maka suami akan menyayangi kita lebih dari rasa sayang kita ke dia
Bahkan usaha sekarang sudah maju pesat Alhamdulillah Ibarat kata uang 50jt sudah hal biasa
Lalu suatu hari ana tawarkan dia nikah lagi namun dia gak mau. Katanya ana itu tidak ada duanya, hehehe, ngalem dewek Walaupun ortunya dulu gak ridho dengan ana, karena Salafi tapi sekarang sudah baikan
Rezeki bisa dicari bersama. Bagi ana usaha yang dicari bersama suami susah-payah bersama, setelah sukses maka banyak kenangan manis yang tak terlupa
Itulah kiranya yang ana rasakan darinya, setelah 12 tahun menikah dan Insya Allah dikaruniai anak 7 semoga semakin menambah keberkahan dalam rumah tangga ana
Dan bukan hal yang hina bagi ana kalo ada seorang akhawat datang menawarkan diri ke ikhwan. Ana dulu hanya melihat dari bacaan Al-Qur’annya yang bagus dan dia sangat menjaga Sholatnya juga mengenal sunnah dengan baik itu aja gak lebih
Jazakumullahu khairan
KAMU SEDANG MEMBACA
(MENIKAH)
Romancekeberhasialan dlm menikah bukan di ukur oleh bnyknya anak atau bnyknya harta.. tapi keberhasilan menikah di ukur .. lebih dekatny kita dengan allah... lebih baiknya diri dlm membangun rumah tangga.. lebih2 dan semakin lebih bertaqwa..