Saat taeyong sedang memarkirkan motor di depan rumahnya, tiba-tiba dia mendengar suara gaduh yang membuat dirinya berlari menjatuhkan helmnya ke tanah.PRANGG
PRANG...'Ibu.....' batinnya cemas sambil mencari kunci rumahnya di dalam tas.
Taeyong berhasil masuk dan dia disuguhi pemandangan yang sangat hancur, keadaan rumahnya seperti kapal pecah.
"Buu..... ibu dimana?" Teriak taeyong sambil mencari keberadaan ibunya.
"yah.. ibu dimana? Jawab tiwai!" Sambungnya saat melihat ayahnya aduduk di pinggir pintu kamar mandi yang tertutup.
Saat taeyong masuk kedalam kamar mandi, dia melihat ibunya tidak sadarkan diri. Taeyong membatu dan dia merasakan matanya yang mulai memanas dan tangannya yang mulai mengepal.
BUGHH
"Ayah ngapain ibu? Ibu salah apa? Dasar setan!" Amarah taeyong sudah tidak bisa tertahan, dia memukul ayahnya sangat kasar.
"Kenapa ayah..... Ahhh kamu bukan ayah saya lagi!" Kini air matanya mengalir di pipinya. "Kenapa kamu slalu menyiksa ibu? Apa salah ibu? Kenapa ibu bisa-bisanya menikahi manusia brengsek seperti kamu? Pulang membawa wanita lain sambil mabuk, main judi, DAN KAMU GAK MENAFKAHI IBU SAMA SEKALI!" Amarahnya semakin membara, air matanya pun terus mengalir.
Kini hatinya hancur melihat keluarganya yang sangat berantakan.
BUGH
Kini ayahnya yang memukul taeyong keras. "Kamu anak kurang ajar! Kamu dibesarkan juga sama saya!" Ayahnya marah dan kesal.
"Memang seharusnya kamu tidak lahir dulu, kamu hanya anak pembawa sial! Semenjak kamu lahir keadaan ibu dan ayah menjadi hancur, SAMPAI SAAT INI KAMU HANYA ANAK PEMBAWA SIAL, ANAK SIALAN!" Sambung ayahnya yang membuat hati taeyong semakin hancur, dia terduduk dan terus menangis.
"Urus perempuan sialan itu, aku tidak akan datang lagi!" Ayahnya pergi dari rumah itu.
•
•
•"Keluarga dari ibu bae?" Tanya dokter yang keluar dari ruang ICU.
"Saya..." jawab taeyong cemas dan langsung menghampiri dokter.
"Keadaannya cukup buruk, terjadi cedera di bagian kepalanya akibat benturan yang cukup keras, dan kini ibu Bae belum sadarkan diri masih dalam keadaan kritis. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk keselamatan ibu Bae, namun kesempatan untuk sembuh sangat kecil, yang tabah ya semoga ibu Bae segera sadar." Ucap dokter itu jelas yang membuat taeyong terdiam dan matanya yang mulai memanas.
"Dok tolong selamatkan ibu saya, saya gak punya siapa siapa lagi dok, apapun berapapun bakal saya usahakan dok, yang penting ibu saya sembuh." Jawab taeyong dan dia mulai menangis.
"Akan saya lakukan yang terbaik, tapi disisi lain butuh dorongan doa." Sambung dokter itu.
"Iya..,Dok saya titip ibu sebentar, saya mau keluar." Kata taeyong dan di balas oleh dokter dengan anggukkan kasihan.
Kini taeyong berada di suatu tempat yang sepi, biasanya dia selalu pergi ke tempat itu ketika ada masalah, karena menurutnya tempat itu bisa membuat keadaan hati menjadi tenang.
Pemandangan di atas bukit menyajikan lampu-lampu yang sangat indah.
Taeyong merenung sambil melihat lampu-lampu itu dari atas. Dia menghela nafas kasar berulang kali.
Kini air matanya mengalir lagi, dia tidak kuasa menahan air mata yang sedari tadi membasahi pipinya itu.
Disisi lain ada seorang perempuan yang mengamati taeyong penuh tanya.
"Kenapa?" Tanya perempuan itu lalu diam di sebelah taeyong.
Taeyong memandang perempuan itu, dia tau siapa perempuan itu tapi dia tidak menanggapi perempuan itu.
"Gila ya sampah kampus bisa tau tempat sebagus ini." Perempuan itu kembali bersuara tapi taeyong sama sekali tidak menjawabnya.
"gausah benci sama gue nanti lu suka baru tau rasa!" Sambung yerin karena dia tidak mendapat jawaban sama sekali.
"dih pede banget lu najis, yang bener entar lu yang suka" kini taeyong mulai bersuara, dia menghadap kearah yerin.
"gila kali gw, suka sama cowo brengsek, lemah, dan yang paling parahnya lu HIDUP!" Sambung yerin kesal.
"Yayaya terserah lo aja lah, urus idup lo!" Kata taeyong sambil pergi meninggalkan yerin.
"Yakk! Taeyong....." teriak yerin memanggil taeyong yang semakin menjauh.
"Dih rese banget sihh jadi cowo, kalo baju lo ga di gue udah gue tonjok lo" monolog yerin.
"Paaahh.... yerin kangen, yerin juga tau kalo papah juga kangen. Kenapa sih papah harus pergi ninggalin yerin?" Ucap yerin dan menghadapkan pandangannya ke langit, kini tangannya mulai mengepal.
"Gue bakal cari siapa yang udah bunuh papah!" Kini pandangan yerin menjadi serius.
"Yerin ya? " suara laki laki itu berhasil membuat yerin menoleh kebelakang.
"Siapa lo? Ko tau nama gue?" Kata yerin sambil mengamati laki laki itu.
"Gue jaehyun temennya taeyong." Jawab jaehyun yang membuat yerin memutarkan kedua bola matanya.
•
•
•"Hahaha... ohh yaaa? ngakak banget" ketawa yerin yang membuat jaehyun memandang kagum.
"Adem banget" kata jaehyun sambil senyum yang menampilkan lesung pipinya itu.
"Hah? Apanya yang adem?" Jawab yerin lalu menghentikan tawanya.
"Gue liat lo di kampus serem, tapi pas gue liat ketawa lo tadi rasanya adem banget hehe, gue kira salah ajak ngobrol cewe." Sambung jaehyun yang membuat yerin kembali tertawa.
"Gue juga ga ngerti, biasanya gue gabisa akrab sama cowo" ucap yerin.
"Gue temen tiwai tapi kalo lo butuh gue, gue siap baget ko" sambung jaehyun dengan senyuman dan jangan lupa lesung pipinya.
"Balik yu udah sore banget keburu gelap, rumah lo dimana? biar gue anter." Ajak jaehyun.
"Nanti deh di jalan gue kasih tau, btw makasih ya." Sambung yerin setuju.
______________________________
Si jahe mau di smekdon kali ya sama si tiwai, cemacem sama si yerin.
Tim mana nih?
-taeyong-yerin
-jaehyun-yerinMakasih yang udah sempetin baca cerita aku, love u readers....
Jangan lupa vote dan kritik cerita aku yaaa
See u....
KAMU SEDANG MEMBACA
My type is bad girl ( TAEYONG - YERIN ) [ SELESAI ]
Romance[COMPLETED] Aku sudah mencintaimu sejak kamu hadir dalam hari ku. "gausah benci sama gw nanti lu suka baru tau rasa!"-yerin "dih pede banget lu najis, yang bener entar lu yang suka"-taeyong "gila kali gw, suka sama cowo brengsek, lemah, dan yang pal...