3 - Poppy

59 11 0
                                    

"Kadang kita harus merasakan kesakitan,
untuk merasakan manisnya sebuah kebahagiaan."

-Poppy-

▪️▪️▪️

P oppy Aurilia Oktaviana begitulah mereka menyebutnya, ia adalah putri terakhir dari keluarga hasan pemilik toko sembako berkah di pasar raya dan apotek sinar harapan di jalan raya marikangen kota Mohan.

Kedua orang tuanya sengaja memperkerjakan dua orang asing di toko apotek sinar harapan sedangkan toko sembako berkah mereka sendiri yang menjalankannya.

Poppy termasuk anak yang mandiri, meskipun kedua orang tuanya masih mampu untuk membiayai hidupnya, ia tetap berusaha untuk mencari uangnya sendiri.

Seperti menjadi salah satu karyawan di kafe ini.

Poppy menghembuskan nafasnya menatap pria yang sedang menatapnya juga.

Kemudian tangannya terulur menarik pelan lengan pria itu dan menyuruhnya untuk duduk di salah satu bangku belakang kafe.

"Duduk disini, jangan kemana-mana," tukas Poppy. Sedangkan Malik menurut saja.

Jemari Poppy bergerak membersihkan sedikit demi sedikit sisa noda hijau yang menempel di baju putih milik Malik.

"Nggak usah, gue bisa bersihin sendiri," keluh Malik sedikit berontak dan bangkit dari tempat duduk, namun dengan cepat Poppy mencegahnya.

"Bisa diem bentar, nggak?" tukas Poppy.

Poppy tidak menghiraukan ucapan Malik, ia masih mencoba menghilangkan.

"Bagaimana bisa ini terjadi di hari pertama lo kerja?" tanya Poppy

Malik berdeham, sambil menatap wajah Poppy yang begitu dekat dengannya.

Poppy mendongakan wajahnya, kedua mata mereka saling bertemu. Senyum Poppy mengembang, ia menyentil pelan dahi Malik.

"Udah sedikit bersih, kan?" tanya Poppy menyatukan kedua tangan dan menepuk-nepuk pelan tangannya.

"Emang bener ya, dia pacar pak Arya? pacar pemilik kafe ini?" tanya Malik yang membuat Poppy mengangguk cepat.

"Kenapa? nggak pantes, ya?"

"Heran deh sama pak Arya. Kok bisa ya pacaran sama wanita sombong kayak dia. Secarakan pak arya itu baik, nggak sombong, pengertian lagi," sambungnya.

Senyum Malik mengembang. "Lo suka sama Pak Arya, ya?" sindir Malik.

Poppy yang mendengar itu langsung berdeham dan mengalihkan pandangannya.

"Apaan si!"

Cukup lama mereka saling bercanda ria, hingga teriakan seseorang membuat Poppy menghentikan tawanya.

"Woiii! malah enak-enakan ngobrol, liat tuh kerjaan lo masih banyak!" tegas salah satu karyawan.

Poppy segera menganggukkan kepalanya mengerti, "baik mbak."

***

Poppy melanjutkan pekerjaannya di belakang sedangkan Malik melanjutkan pekerjaannya yaitu menyapa pelanggan yang datang.

Memang Poppy sudah lama bekerja di kafe itu, namun bukan berarti Poppy sudah akrab dengan karyawan yang lain. Kenapa? kalian akan mengetahui secepatnya.

Itu adalah kali pertama ia membantu sesama rekan kerja di tempat kerjaan. Ah, ketika menyebut nama rekan kerja entah mengaoa senyum Poppy mengembang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LollipopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang