Epilog: Stay at Home ala Keluarga Kim (Our Summer)

1.1K 171 15
                                    

KIM JISOO

Ini adalah bulan Agustus.

Bisa dibilang bulan Agustus adalah bulan mimpi buruk untuk Taehyung.

Bukan tanpa sebab, aku mengatakan hal ini, lebih tepatnya karena ada alasan.

Taehyung memiliki alergi pada suhu panas.

"Astaga, kenapa harus ada bulan Agustus setiap tahun?" Taehyung terus mengomel sepanjang hari di depan pendingin ruangan. Seraya melakukan work from home daripada bekerja di rumah sakit seperti biasa.

Katanya malas keluar, malas naik mobil dan bermacet-macetan saat musim panas. Padahal di dalam mobil tetap ada AC yang bisa dinyalakan full agar dia tidak kepanasan.

"Sudahlah, Taehyung. Kau tidak malu dengan Aelyn? Aelyn bahkan tidak rewel ketika musim panas tiba," ucapku seraya menggendong bayi gembul berjenis kelamin perempuan yang mengerjapkan mata bulat polos padaku.

"Aelyn itu tahan panas sepertimu, Jisoo-ya. Papa bear-nya ini tidak tahan panas."

Taehyung kembali menggaruk tengkuk yang sudah menimbulkan ruam kemerahan yang sebentar lagi mungkin akan berubah menjadi bentol-bentol kecil yang sangat gatal.

Sedangkan aku hanya terdiam, menatap Taehyung aneh.




"Papa bear?" tanyaku setelah menyerahkan Aelyn pada Taehyung yang sekarang sudah berbaring santai di atas sofa.

"Hum, papa bear," Taehyung berkata santai, kaos Celine hitam dibuka kemudian menepuk-nepuk bantalan lemak di perut, "kau bilang perutku tidak berotot lagi, tapi berlemak dan gembul. Bukankah panggilan 'papa bear' terdengar lucu?" Taehyung pada Aelyn yang mulai memanjat untuk duduk di atas perut.


Aku mendengus menahan tawa, Taehyung memang pandai dalam urusan pemberian nama julukan—meskipun aku juga bisa—tapi Taehyung juga ahli dalam membuat nama.


Contohnya, Kim Aelyn.


Taehyung yang memberikan nama itu pada gadis kecil yang sudah berteriak gemas karena Taehyung memberikan ciuman bertubi-tubi di pipi gembil. Bahkan sekarang malah menarik surai gelap Taehyung sebagai bentuk perlawanan lain.

"Astaga, Aelyn. Kau persis seperti mamamu. Tukang tarik rambut." Taehyung mengecup kedua tangan Aelyn gemas hingga bayi itu tertawa.


"Taehyung-ah~ aku mendengarkan," kataku sedikit keras karena sedang ada di pantry mengambil jus.


"Maafkan aku, Jisoo-ya! Janji tidak akan mengulangi lagi!"


Aku kembali mendengus di sela-sela menuang cairan oranye ke dalam gelas. Aku tahu kalau itu hanya lelucon, tapi aku tidak tahan kalau tidak satu kali dalam sehari mengganggu Taehyung.


Cukup memberi ancaman tidak akan memberikan jatah malam, Taehyung akan kalang kabut.


Dua gelas jus jeruk dengan setoples kue kering sudah siap di atas nampan, ketika sampai di ruang televisi, aku mendapati Taehyung yang sedang mengajak Aelyn berbicara. Meskipun gadis kecil itu tidak mengerti sama sekali dan hanya menjawab dengan kalimat tidak jelas.


"Ayo, Nak! Kau pasti bisa, masa mengucapkan kata 'papa' tidak bisa? Kenapa harus kata 'mama' yang pertama kali keluar dari bibir mungil gadis kecilku, ini?"


Ternyata Taehyung merasa iri karena kata 'mama' adalah kata yang pertama kali Aelyn ucapkan beberapa bulan lalu ketika kami berlibur ke Daegu untuk liburan musim dingin di rumah orangtua Taehyung. Selanjutnya hingga kini Aelyn suka mengucapkan kata itu, bahkan ketika memanggil Taehyung yang notabene adalah papa.


Four Season: Let's Fall in Love Again [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang