I

353 39 10
                                    

"Ya, apa kau sudah gila Lee Chaeyeon?"

Mendengar namanya disebut, gadis bernama Lee Chaeyeon itu memutar kepalanya untuk menatap temannya. Choi Yena berdiri ditengah kamarnya dengan kedua tangan berada dipingang. Jika mata manusia dapat mengeluarkan laser, Chaeyeon rasa sekarang dia sudah terbakar oleh tatapan mata temannya itu.

"Diam diam bekerja di café orangtuaku- ya! dengerin aku dulu!"

Chaeyeon hanya terkekeh dan kembali melanjutkan tugas sekolahnya yang masih tersisa. "Memangnya kalau aku bilang dulu, kamu mau ngapain Yen?"

Yena menghela nafas lalu menghempaskan tubuhnya ke kasur, tangannya meraih stuffed toy bebek yang diberikannya untuk Chaeyeon sebagai hadiah saat temannya menginjak umur 17 tahun lalu, dan memeluknya erat. "Mmm nothing. But at least you could've tell this bestfriend of yours first before her parents, no?"

Gadis yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya pun tidak bisa menahan gelak tawanya lagi, dia tertawa kencang dan menutup buku tulisnya lalu ia berdiri dari kursi dan ikut merebahkan tubuhnya disamping Yena.

"Aku mau kasih kejutan buat kamu, kalo aku bilang kan namanya bukan kejutan lagi?" Chaeyeon menoleh ke arah Yena yang sedang cemberut dan menyenggol lengannya "Besides, you should be happy that now you have your bestfriend working with you."

"Halah, bilang saja kamu cuma mau watermelon juice secara gratis dari café kami kan."

Chaeyeon pura pura terkejut dan terkesiap mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Bagaimana kamu bisa tau?!"

BRUK.

Boneka bebek Yena telah mendarat tepat dimuka Chaeyeon.

"YA LEE CHAEYEON."

★彡

Seoul International High School, tempat dimana Chaeyeon bersekolah terlihat lebih ramai dari sebelumnya. Ah benar, hari ini adalah hari dimana semua kegiatan ekstrakulikuler sekolah mempromosikan club mereka. Chaeyeon sendiri mengikuti club memasak, sedangkan Yena mengikuti club theater.

Chaeyeon melewati lorong sekolah dengan senyum kecil mengembang diwajahnya, semua orang terlihat sangat entusias untuk merekrut junior baru ke organisasi mereka. Bahkan tadi digerbang sekolah gadis itu melihat ada beberapa anggota basketball menggunakan seragam mereka dan melakukan beberapa trick untuk membuat kagum para junior.

"Unnie, do you know where the dance club is?"

Suara kecil disampingnya membuyarkan pikiran Chaeyeon. Adiknya, Lee Chaeryeong sedang membaca brosur tentang list club yang ada di SIHS, ia resmi menjadi murid disekolah kakaknya tahun ini.

Chaeyeon berdehum pelan sebelum menjawab pertanyaan adiknya, "Mmm tau kok, Eunbi unnie disana. Aku mau menemuinya sebentar sebelum masuk kelas, kamu mau ikut?"

Chaeryeong menganggukan kepalanya, "Aku ingin melihat club itu." Chaeyeon tersenyum kecil melihat ekspresi serius diwajah adiknya, dia tau kalau dari kecil adiknya yang satu itu sangat suka menari.

"Baiklah ayo-"

"Excuse me-!"

Chaeyeon belum sempat menyeselesaikan omongannya saat dia merasakan tubuhnya menabrak sesuatu yang keras didepannya.

"Unnie! Are you okay?"

Chaeyeon menundukan kepalanya sambil meringis pelan, ia menutup dahinya lalu melambaikan tangannya yang lain kearah Chaeryeong untuk menenangkan adiknya yang panik itu. "Aku gapapa kok."

"Are you sure you're okay?"

Mendengar suara yang tidak asing ditelinganya membuat Chaeyeon mengangkat kepalanya, dihadapannya berdiri seorang Hwang Yunseong, kapten club basket. Her ex.

Chaeyeon langsung mengambil langkah mundur dan mengangguk cepat.

"Im okay."

"Kau harus minta maaf sama unnie."

Chaeyeon menatap adiknya kaget, Chaeryeong memberikan Yunseong tatapan agak sinis dengan kedua tangan dilipat didepan tubuh mungilnya.

Kapten basket itu sepertinya juga kaget mendengar apa yang diucapkan Chaeryeong, dia menggeleng kepalanya sambil tertawa pelan. "Right, maaf aku terlalu buru buru sampai tidak melihat ada kamu Chae. Kamu terlalu kecil sih."

Sekarang giliran Chaeyeon yang menatap mantannya itu dengan tatapan tidak percaya lalu mendengus, "Maksud kamu? Aku lebih tinggi daripada tahun kemarin tau!"

Yunseong hanya tertawa membalas pertanyaan gadis itu, "Iya deh. Udah dulu ya, aku mesti gabung sama yang lain digerbang sekolah nih. See you." Dia memberikan Chaeyeon dan adiknya senyum sekilas sebelum meninggalkan mereka berdua di tengah tengah koridor sekolah yang ramai.

Pandangan Chaeyeon mengikuti punggung lelaki itu sampai dia tidak terlihat lagi.

"Unnie? Lets go."

Lagi lagi ucapan Chaeryeong yang membuyarkan pikiran kakaknya itu. Chaeyeon pun berdehum pelan dan meraih tangan adiknya. "Ayo, nanti kita telat." Kakak dan adik Lee itupun melanjutkan perjalanan mereka menuju club dance.

★彡

Suara music dari club dance menggema sampai keluar ruangan, alunan beat-box membuat tiap orang yang melewati ruangan itu mengoyangkan kepala mereka mengikuti irama.

Chaeyeon dan adiknya memasuki ruangan club dan melihat beberapa anggota sedang beradu freestyle ditengah tengah ruangan, Chaeyeon dapat melihat melihat Kwon Eunbi ditengah tengah kerumunan tersebut.

"Eunbi unnie!" seru Chaeyeon dari ujung ruangan.

Eunbi yang mendengar namanya dipanggil melihat ke sekeliling ruangan sebelum menemukan pemilik dari suara yang memanggilnya tersebut dari pintu masuk club. Ia melambaikan tangannya tinggi ke arah temannya yang satu itu dan menghampirinya.

"Chaeyeon-ah, tumben kamu pagi pagi sudah kesini, ada perlu apa?"

Chaeyeon menyenggol pundak Chaeryeong pelan, mengisyaratkan adiknya untuk memperkenalkan dirinya. Chaeryeong pun menundukkan kepalanya ke arah Eunbi, "Nice to meet you Eunbi unnie, i've heard a lot about you from my sister."

"Chaeryeong sepertinya tertarik ingin bergabung dengan club-mu, unnie."

Alis kanan Eunbi terangkat lalu ia pun tersenyum kearah Chaeryeong, "Salam kenal, mau lihat lihat club kami dulu Chaeryeong? Kau datang disaat yang tepat, yang lain sedang mempraktikan beberapa gerakan freestyle mereka."

"Ah ide yang bagus, lets watch them more closely Ryeongie."

Chaeryeong mengangguk setuju, lalu mereka bertiga pun berjalan mendekati kerumunan ditengah ruangan club.

Sang kakak melirik sekilas kearah adiknya, terkekeh pelan saat melihat ekspresi takjub Chaeryeong. "She likes it."

CLICK.

"Wow, can you do that again Minho hyung? Aku tidak sempat memotretnya barusan."

Terdengar suara shutter off diantara bisingnya lagu hip-hop yang sedang diputar membuat Chaeyeon menoleh kearah pemilik suara kamera tersebut. Dia berdiri diantara anggota dance club dengan kamera yang cukup canggih ditangannya, Chaeyeon bisa melihat senyum kecil mengembang diwajah lelaki tersebut saat dia melihat Minho hyung-nya yang sedang me-reka ulang gerakannya agar dapat diabadikan.

Saat pria itu menurunkan kameranya ia melihat kearah Chaeyeon dan pandangan mereka bertemu untuk sesaat.

"Oh shoot." Batin Chaeyeon, gadis yang ketahuan sedang menatap pria itu pun agak panik dan ia pun memutuskan tatapannya terlebih dahulu dan kembali melihat ke tengah tengah ruangan.

Saat Chaeyeon merasa sudah cukup aman untuk melirik ke tempat pria itu berada, gadis itu menghitung dalam hati sebelum memutar kepalanya hanya untuk melihat tempat yang sebelumnya diisi oleh pria itu kosong.

————————————————————————

Author note : Hello there! Im sorry that it took me so long to post the first chapter, nulis cerita ternyata tidak segampang itu 😥 anyway bagaimana kesan kalian sejauh ini? Comment dan like akan sangat diapresiasi untuk mengembangkan cerita ini, dan oh- boleh minta saran beberapa orang yang ingin kalian lihat kehadirannya disini? Thank you so much i hope you like the story so far. ❤️

La La Lost You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang