Pagi menyengat, cahaya mentari sudah tersenyum di ufuk Timur sana, melaksanakan tugasnya untuk menyinari bumi. Mentari ini tersenyum layaknya sedang berbahagia, tapi tidak dengan seorang yang saat ini sedang terduduk manis didepan meja hias nya. Sedari bangun, mimik muka nya sama sekali tidak memancarkan kebahagiaan.
Ya, saat ini, Clara sedang sibuk dengan fikirannya sendiri, ia bingung harus menceritakannya dari mana kepada teman-temannya, Clara takut akan membuat teman-teman nya bersedih.
Lamunan Clara terganggu saat ada yang mengetuk pintu kamarnya
"Dek, dek" Yaa siapa lagi jika bukan Devo si kakak menyebalkan namun sangat menyayangi Clara
"Iya bang kenapa?" Jawab Clara dari dalam kamar
"Lo bakal sekolah nggak?"
"Ya bakal lah,ogeb."
"Yee, gue nanya baik baik jugaa huuu, yaudah buruan berangkat, gue yang nganterin"
Dengan langkah gontai, Clara keluar dari kamarnya untuk segera berangkah ke sekolahnya yang mungkin ini adalah hari terakhir ia berada di sekolah itu
Ceklek.
"Buset dah! Itu muka apa jemuran gak kering mbak?! Kusut amat!" Canda Devo, padahal dia sendiri tau bahwa adik tercintahnya itu sedang bersedih
"Mcchhh, apaan sih lo, udah ayo buruan berangkat!"
"Yaelaahhh sans ae mbak"
Akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Ya, di SMA Persakti, SMA yang mungkin tak akan Clara datangi lagi setiap pagi nya
Saat Clara hendak masuk ke gerbang sekolah, Devo memanggilnya
"Dek,sini!"
Dengan sedikit terpaksa Clara kembali kepada kakak bongsornya itu
"Pergunain hari ini baik-baik" Ucap devo
Cup.
Devo mengecup kening Clara singkat dengan penuh kasih sayang
"Iya bang"
Setelahnya, Clara berjalan gontai menuju kelasnya
Bruk
Clara membanting tas nya, lantas ia langsung duduk di kursi miliknya.
Bella yang baru menyadari kedatangan sahabatnya pun terkejut.
"Astagfirullah"
"Clara ih, biasa aja kenapa sih"lanjut Bella
Namun, tak ada tanda-tanda bahwa Clara akan menjawab.
Bella yang melihat muka sahabat nya ditekuk pun, mulai merasa aneh
"Ra, lo kenapa?" Hanya pertanyaan itulah yang lolos dari bibir mungil Bella
Sedangkan Clara hanya menggelengkan kepala tanda nggak kenapa-napa
Heumm gitulah namanya juga cewek yaa, kalo ditanya ada apa, pasti jawabnya nggak papa, padahal sih banyak apa-apanya dalam makna nggak papa tuh:/
Kembali ke topik!Ocha dan Titi yang berada dibelakangnya pun merasakan keanehan terhadap diri sahabatnya.
"Kenapa Bel?" Tanya ocha terlebih dahulu kepada Bella
"Nggak tau gue juga, Clara cuma jawab, nggakpapa "
"Haduuhh, dasar cewe ya, ditanya kenapa, malah dijawab gakpapa " Protes Titi, hinggap berhasil mendapat jitakan dari Bella dan Ocha
"Huusstt, lo itu ya! Lo juga cewe, gak boleh kek gitu" Bisik Ocha
"Hehee becanda" Ujar Titi yang pasti nya diiringi cengiran watadhos nya.
"Ra, sekali lagi! Gue tanya, lo kenapa?" Tanya Bella
"Iya bnr tuh Ra, lo kenapa, kok kaya lagi banyak fikiran gitu" Tambah Titi
"Eumm, gu--" Ucapan Clara terpotong dengan muncurnya seorang guru super killer dari pelajaran Matematika
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam Bu"jawab mereka kompak
"Yaudah nanti aja, Istirahat kamu wajib cerita sama kita!" Bisik Bella
Matematika. Pelajaran yang amat diminati oleh Clara, karna menurutnya Matematika ini menantang, jadi bikin tambah seru gitu.
Tapi, untuk saat ini, Clara tidak bisa terfokus dengan pelajaran kesukaannya ini, fikirannya terus melayang entah kemana
"Arrrghhh, udah dong Ra, Fokus dulu sama pelajaran!! Nanti lagi mikirin yang lainnya" Clara membatin didalam hatinya,
Akhirnyaa selesai jugaa:))
Hehee segini dulu yaa, emang gak terlalu panjang sih, tapi gapapa deh:vSelamat membaca dan jangan lupa vote and comment nyaa yaa😊❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Clara
Teen FictionClara Alverina. Seorang wanita yang terkenal dengan sifat dinginnya, yang didalamnya terdapat ketraumaan tentang perasaannya. Rayn Vedie Anderson. Seorang lelaki yang berhasil menghilangkan ketraumaan Clara, namun sayangnya semua itu tak seindah de...