01

970 61 12
                                    

Sebelumnya jangan lupa tinggalkan vote dan comment kalian ❤

Happy reading










***

Genap satu bulan sudah Mingyu berada di sekolah ini , Pledis High School. Tak ada yang berubah dalam kehidupannya. Semua terasa sama saja.
Hampa, tak tertata dan membosankan.

Mingyu yang dulunya ceria, ramah dan akrab dengan orang lain kini hanya tinggal kisah saja. Nyatanya mingyu yang dulu bukanlah mingyu yang sekarang.

Bagai kehilangan jati dirinya, mingyu terlihat bagai mayat hidup yang berkeliaran bebas. Diam, tak menghiraukan orang lain dan dingin.

Kejadian yang menimpanya beberapa bulan yang lalu merubah hidupnya secara drastis.

Ia membenci hidupnya saat ini. Ia tak tau harus menyalahkan siapa untuk saat ini. Karna baginya,, hidupnya tak berguna.

"woohoo,,,strikee!!! " seru seorang siswa bertubuh tinggi yang duduk di bangku paling ujung kala ia berhasil melemparkan rematan kertas kearah kepala mingyu.

Mingyu menatapnya tak suka. Sungguh ia membenci keramaian. Ditambah ia terjebak dalam situasi kelas yang berisikan manusia-manusia kelebihan energi seperti ini.

Mingyu menghela nafasnya kasar. Beranjak dari bangkunya ingin keluar mencari udara segar, agar fikirannya tenang dan terhindar dari keributan ini.

"hey,,  mau kemana kau" tanya seorang siswa bermata sipit yang kini menghalangi jalannya. Lagi mingyu hanya menatapnya.

"sudah sebulan kau disini, bahkan kau tak pernah berkata sepatah kata pun selain guru menanyai mu? " lanjut pria sipit itu lagi.

Mingyu mengurungkan niatnya pergi dari kelas. Ia membalikkan badanya kembali ke bangkunya. Ia malas berdebat dengan pria tadi. Walaupun ia terganggu karna teman-teman nya saling melempar kertas.

Mingyu kembali duduk dibangkunya, dan menelungkupkan kepalanya di antara lipatan tanganya. Mungkin tidur dapat mengurangi beban pikiranya kali ini.

Hingga, Seorang siswa bertubuh tinggi dengan senyum khasnya melempar kertas dengan kerasnya.

Bugh

"mampus "

Seketika kelas menjadi hening. Seorang guru berpawakan gagah memasuki kelas mereka. Dan tadi lipatan kertas yang saling terlempar mengenai kepalnya.

"siapa yang melempar kertas ini? " hening

"tak ada yg mau ngaku??  Oke baiklah. Jika kalian tidak menhawab. Maka aku akan mengurangi nilai kalian semua" lanjut guru tadi.

"saya pak"

Sontak seluruh mata mengarah pada pemuda yang sedang mengangkat tangannya.

"Kim Mingyu? " tanya guru itu.

"ya pak"

" kau tau kesalahan mu? " tanya guru itu lagi.

"ya pak,, maaf kan saya. Saya tak akan mengulangi lagi" tegas mingyu.

"baiklah ku maafkan. Kalian semua duduk. Kita mulai pelajarannya" tegas guru tadi.

Mingyu bernafas lega,, setidaknya nilainya tak dikurangi. Ia malas mendengar rengekan teman-teman nya jika nilai mereka dikurangi.

Teman?  Oh iya, mingyu kan tidak punya teman.

Ada beberapa jenis siswa di kelas ini. Dan mingyu sangat menghafal mereka. Walaupun terkesan pendiam dan dingin. Mingyu sering memperhatikan mereka terlebih mereka teman sekelasnya.

BLACKLIST❌SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang