perkenalan

23 2 0
                                    

Mood suka ubah, jadi up nggak nentu😁

Happy reading

Selamat membaca:)))
______________

Setelah sampai di parkiran sekolah, aku pun turun dari mobil kak Gibran. Begitu juga kak Gibran yang menyusul ku keluar kemudian mengunci mobil. Setelah itu kami pun mencari ruang kepala sekolah.

Saat ini jam menunjukkan pukul 07.00 Orang-orang sudah ramai memenuhi sekolah. Aku takut jika nanti bertemu laki-laki atau tanpa sengaja bersentuhan. Itu meakutkan menurutku.

"Ayo dek, kita ke ruang kapsek dulu, kita tanya kita masuk kelas mana" ajak kak Gibran

"Ayo kak, tapi aku takut kak, orang orang pada ngeliatin kita" ucap ku takut sambil melihat di sekeliling ku yang memandangi kami. Kemudian aku menunduk

"Udah nggak usah takut. kan ada kakak" kata kak gibran. Kak Gibran yang paham pun tersenyum sambil megenggam tanganku, untuk menyemangatiku agar tidak takut lagi.

"I-iya deh ka, bismillah" ucapku pelan. Kak gibran hanya tersenyum melihatku. Kemudian mengajak ku ke ruang kapsek.

Di perjalanan menuju ruang kepala sekolah. Banyak mata yang memandangku heran, lebih tepatnya kepada ku dan kak Gibran.

Ada yang memandang ku aneh, ada yang mencibir dan ada juga yang memandangku kagum. Aku risih, jika perempuan yang memandangku itu tidak papa. Itu hal wajar saja kan? Tetapi jika laki-laki?

Tentu saja aku risih. Aku tak berani untuk memandang ke depan. Aku hanya berani menunduk.

'Itu siapa? Anak baru ya?'

'Nggak tau, cantik ya"

'Dih, cantikkan gue kemana-mana'

'Ganteng ya, cowo yang di samping tuh cewe'

'Udah ada pawang nya woy'

'Katanya alim, sok sokan pake hijab besar, eh jalan sama cowok. Cih, sok alim'

'Siapa tu, hijab nya besar amat. Mau pengajian ya'

'Ada ibu-ibu nyasar guys'

Dan banyak lagi cibiran-cibiran yang lain. Ada yang tertawa mendengar ucapan salah satu siswi itu. Aku hanya diam mendengarnya sambil menundukkan kepala.

Kak Gibran yang tau perasaan ku, hanya megenggam tanganku lebih erat.

Beda lagi dengan kak Gibran. Kak Gibran hanya berjalan dengan santai dengan muka dingin nya.

Ada yang memandang kak Gibran dengan penuh ke kaguman dan ada yang iri. Emang sih kak Gibran itu ganteng. Di tambah dengan muka dingin nya. Membuat para perempuan berteriak histeris.

'Aaaaaa calon imam lewat'

'Duh ganteng banget sihh'

'Ada cogan guys'

'Populasi cogan nambah guys'

'Wah nambah dong cogan di sekolah kita'

'Calon imam gue lewat'

'Dih apaan, itu calon imam gue tau'

'Siapa tu di samping nya'

Dan masih banyak lagi. Kak Gibran tidak memperdulikan nya. Mungkin kak Gibran udah biasa di puji begitu.

AUFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang