4

38 30 1
                                    

Di UKS Darren mengobati  luka cakaran ayana  di tangan dania pelan namun tetap mambuat dania merintih kesakitan

" awww sakit  pelan  pelan " bentak dania kesakitan

" lagian kamu tuh ngapain si belain si cupu itu ? Jadi kayak ginikan " darren menasehati dania

" aduh darren , emang kamu gak kasian apa sama tania ? Udahlah luka kayak gini mah udah biasa kali buat aku " gerutu dania

" mmm dania makasih yah kamu udah belain aku tadi , dan maaf gara gara aku kamu jadi kayak gini" tania merasa bersalah

" udahlah tania gak papah  , lagi pula ini gak papah kok , inget  jangan takut kamu punya aku sama darren di sini " dania memegang pundak tania meyakinkan

" aww sakit darren " rengek dania kesakitan karena luka cakarnya di tekan darren

" katanya gak papah " sindir darren

" sakit " rengek dania manja sukses membuat darren luluh

" oh maaf yah cup cup cup " ucap darren menenangkan dania

Tania hanya tenggelam dalam kebaperan melihat kelakuan dania dan darren yang sangat romantis

" kenapa lagi loh dan ? Gak cape apa lawan ayana terus  ?" Tanya joni tiba tiba datang dengan toni dan faro yang kemudian  duduk diantara mereka

" udahlah berisik , tambah sakit nih " ujar dania ketus

" loh kayak baru kenal dania aja, dia tuh gak mungkin kalah dan gak akan pernah kalah , yakan?"  Ucap toni mengiyakan pada dania dan langsung mengajak tepuk tangan dengan dania

" pinter, gue suka sama loh " ucap dania

" gue juga suka sama loh " balas toni alay

Mereka memang selalu bercanda dan selalu menganggap hal serius adalah candaan

" eh by the way kalian ngapain ke sini ? Bukannya sekarang jam belajar yah ?" Tanya dania heran pada  ke tiga teman laki lakinya

" dania kita semua itu khawatir sama loh , takutnya luka loh parah masuk rumah sakit gimana?" Ucap faro

" uuunch jadi kamu khawatir sama aku yah , sayang kamu jadinya " ucap dania sambil mencubit manja pipi faro

Faro hanya menikmati cubitan dari dania

" udah gue gak papah , sekarang kalian boleh pergi " ucap dania serius

" aku masih kangen sama kamu " rengek joni dengan alaynya

" aku juga kangen sama kamu " balas dania dengan sikap manjanya " sekarang pergi " dengan nada serius

" tapi aku.."

" pergi " usir dania serius

Mereka pun pergi begitu juga tania

" oh ya , gue titip tania jangan sampai lecet , kalau ada yang lecet urusannya  sama gue "  ancam dania pada ketiga temannya yang alay

" semua perintahmu akan aku jalani sayangku " ucap toni dengan alaynya

" iya iya  gue jagain sampai lalat pun gak bisa nyentuh dia " ucap joni bijak

" tania kalau mereka bandel  kamu tinggal bilang aja oke, biar aku yang urus semuanya " ucap dania sangat perhatian pada tania

" udah sana pergi !!" usir dania pada trio alay

Kini tersisa dania dan darren berdua,

" kenapa?" Tanya dania yang sadar kerena sedari tadi darren terdiam  tak mengeluarkan kata kata

Pergi Yang MenyakitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang