" dania kemana ? Kok gak keliatan ?" Tanya toni sedari tadi tak melihat sosok dania di sekolah
" dania sakit, kemarin kehujanan " ucap darren datar sembari setia dengan bacaan bukunya
Trio alay itu mengernyitkan dahi mereka tak percaya
" beneran sakit?" Tanya toni menghampiri darren untuk meyakinkan apa yang darren katakan
" masa sih pacar gue sakit ?" Tanya faro menyusul apa yang dilakukan toni
" gak percaya, ya udah gue gak maksa " ucap darren kembali membaca buku
" pulang sekolah kita harus jenguk dania " usul joni
" gue ikut , sehari tanpa dania serasa hari gue gak ada artinya " faro alay
" kita harus semangatin dania biar cepet sembuh trus kembali sekolah lagi " ucap joni semangat
Sedangkan berbeda dengan geng inces, mereka malah merasa leluasa karena ketidak adaanya dania , mereka melakukan apa yang mereka inginkan tanpa takut adanya tegoran dan ancaman dania
" baguslah kalau dania sakit, mati aja sekalian , gak ada dia tuh serasa hati gue seneeeeeng banget " ucap yana
" gue juga seneng kalau si cewek penghancur gak ada, seakan sekolah ini milik gue " ucap amel meminum jusnya
Mendengar hal itu tania merasa bersalah, mungkin ini adalah karena dia , tania berjalan menghampiri darren yang memainkan game yang ada di handphonenya
" darren " panggil tania pelan
Kini mereka saling berhadapan walaupun jarak mereka hanya terhalang oleh meja
Darren menoleh
" dania sakit ? "
" seperti yang loh denger dari orang orang " jawab darren kembali fokus pada handphonenya " oh ya dania bilang kalau setelah pulang sekolah loh harus kerumahnya " lanjutnya
" buat apa ?" Tanya dania yang membuatnya sangat menyesal mengajukan pertanyaan itu
" loh tanya buat apa ? Emang loh gak mau jenguk dia ? Dania kan lagi sakit , sudah kewajiban loh juga sebagai temen buat jenguk dia " bentak darren dengan raut muka yang menyebalkan
" iya gue ngerti gak usah bentak gitu kali" gumam tania yang tak terdengar darren
" kalau gitu , gue minta alamatnya dania " pinta tania
" loh berangkat sama gue , jadi gak usah Tanya alamat " ucap darren sangat jutek
" kalau gitu makasih " tania berusaha ramah
" jangan dulu makasih gue belum lakuin apa apa "
Ucapan darren membuat tania merasa menyesal pernah menyukainya
Tania menahan amarahnya di depan darren
" bahkan gue nyesel banget udah pernah suka sama loh "gumam tania
" kenapa? Loh ngomong apa?" Tanya darren mendengar tak jelas gumaman tania
Tania tak karuan harus apa, " gak kok gue gak ngomong apa apa " ucap tania langsung pergi meninggalkan darren tak mau merperkeruh keadaan
Darren hanya menatap tania heran dengan tingkah anehnya
......
Mereka dalam mobil yang sama dan duduk saling bersampingan namun bagaikan larut malam yang sangat sunyi tak ada kata yang di lontarkan darren maupun tania

KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Yang Menyakitkan
Novela Juvenil" Setiap pertemuan itu menyenangkan dan setiap perpisahan pasti menyakitkan dan kamu harus tau itu, karena itulah aturannya " Ucap dania lemas Oke guys ayo baca ceritanya siapa tau kalian suka Dimana ceritanya cinta segitiga di mulai antara sahaba...