1. U Know, Jungkook?

15.1K 1.3K 116
                                    

Hari itu Jungkook bermain bersama Jimin di kamarnya sesuai rencana mereka dua hari yang lalu. Kedua orang tua Jungkook tak ada di rumah, sibuk bekerja mencari sesuap berlian. Tiba tiba saja, suasana keseruan diantara keduanya lenyap saat Jimin yang tadinya fokus bermain zuma di laptop Jungkook mengabaikan permainannya hanya untuk berdiri di depan jendela dan melihat ke arah luar.

Jimin terdiam cukup lama. Netranya tak berkedip hampir beberapa detik lamanya. Hal itu tak luput dari netra Jungkook. Mata bulat bambinya berkedip-kedip, sangat lucu jika saja tak ada kerutan dalam di dahinya. "Jiminie melihat siapa?"

Jungkook turun dari ranjangnya guna menghampiri Jimin untuk berdiri di sebelahnya. "Orang itu bekerja disini, Kookie?"

Kepalanya melongok kala telunjuk Jimin mengacung, menunjuk sesuatu. Jendela besar berkaca gelap jika dilihat dari luar, namun sangat bening jika dilihat dari dalam. Apalagi kamarnya yang berada di lantai dua-bagian paling tinggi di rumahnya itu memudahkan Jungkook melihat apa saja yang ada di bawah sana. Tepatnya seseorang, yang tengah berdiri untuk berjaga-jaga di depan gerbang besar rumah Jungkook-lah yang ditunjuk oleh Jimin. Seseorang yang dimaksud adalah satpam yang baru ditugaskan dua hari lalu oleh ayah Jungkook.

"Jimin menunjuk Tae hyungie?

Sebelum tatapannya beralih pada Jungkook, Jimin menghela nafas kasar. Hal cukup aneh yang dilakukan oleh anak kecil sebenarnya, namun karena Jungkook kurang peka terhadap pemikiran orang, juga karena anak itu terlalu polos, dia hanya berkedip-kedip sambil menatap bergantian si satpam baru di luar sana dan Jimin.

"Tae hyungie? Kau dekat dengannya?"

Jungkook mengangguk kecil. Sambil tersenyum begitu lebar. "Tidak dekat. Tapi Tae hyungie sangat baik. Kemarin Kookie diajak menangkap kelinci tetangga yang masuk ke dalam taman milik bunda." Senyumnya lebih dan lebih manis ketika dia menceritakan semua hal yang dilakukannya bersama satpam barunya. "Tae hyungie mengajari Kookie cara menang bermain game apapun yang ada di laptop. Hyungie juga mengatakan bahwa Kookie itu tampan dan manis. Ayah berkata bahwa Kookie harus berteman baik dengan Tae hyungie."

"Kenapa?" Kalau saja Jungkook menyadari tangan Jimin sudah terkepal erat saat ini, mungkin anak itu akan berhenti berbicara.

"Kata ayah, Tae hyungie tidak punya keluarga lagi, dia juga tidak punya teman. Kata ayah juga, Tae hyungie sudah berhenti bersekolah karena Tae hyungie tidak punya uang untuk bersekolah. Padahal umur Tae hyungie hanya berjarak 5 tahun dari Kookie. Jadi ayah Kookie memperkerjakannya supaya Tae hyungie dapat uang banyak banyak."

Jimin terdiam, dia mendengarkan Jungkook bercerita dengan wajah yang berubah ekspresi menjadi lebih dan lebih datar di setiap menitnya. Dan ketika Jungkook menyebutkan alasan mengapa satpam baru itu tidak lagi bersekolah, wajah Jimin sudah memerah karena emosi. Tangannya sudah terkepal sangat erat, ambisinya untuk memukul seseorang sudah di ubun-ubun. Tapi karena Jungkook baginya hanya temannya yang manis dan sangat polos, dia merubah ekspresinya secepat mungkin menjadi senyum tipis yang mengilang dengan sangat cepat.

"Kookie," katanya serak. Jungkook diajaknya duduk di ranjang, sementara dia berdiri di depannya. Jimin memegangi kedua pundaknya. Netranya menatap Jungkook tepat di mata. Yang dipandangi balas memandang, tetapi dia mendadak bingung. Ada apa dengan Jimin?

"Kookie-percaya pada Jimin?"

Kepalanya mengangguk mantap. "Jimin teman Kookie. Kookie sangat percaya Jimin."

Raut Jimin terlihat sangat puas. Dia mengusap surai hitam nan halus milik Jungkook sangat pelan. "Orang yang Kookie sebut Tae hyungie itu jahat."

"Tapi-"

"Kookie percaya pada Jimin, kan? Taehyung itu jahat, Kookie. Taehyung yang menusuk Bogumie hyung dengan pisau. Taehyung jahat."

"Tapi kenapa Tae hyungie tidak masuk penjara? Berarti Tae hyungie tidak salah, Jimin."

"Dia dikeluarkan dari sekolah supaya tidak bisa lagi menyakiti orang lagi."

Jungkook tidak mengerti. Seandainya Tae hyungie jahat, bukankah dia sudah berada di penjara sekarang? Orang jahat tempatnya di penjara bukan?

Mengetahui Jungkook masih tidak mempercayai ucapannya. Jimin mengungkap lagi satu keburukan si satpam baru yang diketahuinya. "Dan apa Kookie tau? Teman-teman Bogumie hyung bilang pada Jimin kalau Taehyung itu pedo."

Hanya diam dan berkedip-kedip, otak suci Jungkook tak mengerti istilah kotor seperti itu. Dia mungkin cerdas soal logika dan pelajaran di sekolah. Namun sosial, psikologis, dan pemahamannya tentang apa itu pura-pura baik dan memang baik masih sangat rendah. "Apa itu pedo?"

"Pedo itu suka menculik anak kecil. Lalu anak kecilnya diperkosa sampai menangis. Kookie masih kecil. Jadi Kookie jangan lagi dekat-dekat dengan Taehyung ya? Nanti Kookie diperkosa sampai menangis bagaimana, mau?"

"Kookie masih tak mengerti, apa itu diperkosa? Bu guru dan ayah bunda tak pernah menyebutkan hal seperti itu."

"Diperkosa itu rasanya sangat sakit seperti ditusuk pisau."

"Sangat sakit?"

"Sangat-sangat sakit. Sakitnya membuat kaki tidak bisa berjalan seminggu."

Jemarinya mencengkeram ujung kaos Jimin dengan bibir mencebik. Terlampau sedih saat mendengar kabar buruk mendadak seperti ini. Padahal ia sangat nyaman saat berdekatan dengan Taehyung..

"Kookie bingung. Kalau Tae hyungie jahat, dia tidak mungkin bersikap baik pada Kookie. Kookie sangat senang bermain bersama Tae hyungie-Jimin, apa benar Tae hyungie seperti itu? Kookie takut kalau nantinya Kookie diperkosa oleh Tae hyungie. T-tapi Kookie masih ingin berteman dengan Tae hyungie, -h-hiks b-bagaimana ini.."

Jimin memeluknya, jemari kecilnya mengusapi kepala Jungkook dengan penuh kasih sayang. "Kookie jangan menangis okay? Selalu ada Jimin di sisi Kookie. Jimin yang akan melindungi Kookie dari Taehyung jahat."

Dan mulai saat itu, Jungkook tidak berani mendekat, tak mau diajak bermain, bahkan balas menyapa atau memandang Taehyung si satpam baru lagi. Ketika Taehyung menyapanya, Jungkook akan berlari kencang masuk ke dalam rumah. Bergegas menuju kamarnya untuk mengurung diri di sana sampai ketukan di pintunya, suara Taehyung yang memanggilnya, dan suara langkah kaki yang menjauhi pintu kamarnya tak lagi terdengar olehnya.

Kepribadiannya juga ikut berubah. Dari yang tadinya sangat ceria dan manis menjadi pendiam dan penyendiri jika di dalam rumah. Ayah dan bundanya sempat menanyainya banyak hal, tapi Jungkook hanya bungkam. Ia juga tak mau lagi makan di meja makan, hanya ingin makan di dalam kamar. Sebab Taehyung selalu berada di sana, makan bersama keluarganya atas ajakan ayahnya.

Sebenarnya Jungkook sangat rindu bermain dan bercengkrama bersama Taehyung. Karena demi semua game di dalam laptop yang sudah dimainkannya sampai akhir, dia sangat bosan bermain sendirian di dalam rumah. Semua karena omongan Jimin. Jika saja Jimin berkata bahwa Tae hyungie nya baik dan tidak jahat, Jungkook akan merasa sangat gembira sekarang.





.
.
.



Lagunya IU ft suga yg diciptain mas suga mantul sangat. Menangis bombay aku ketika tau artinya. Sad banget. Mana musiknya catchy didenger😢😢😢💜💜

Np : maaf ya suka buat ff baru terus di unpub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Np : maaf ya suka buat ff baru terus di unpub. Emang feelnya gaada:((((((((

Bye.

Mysterious Man (KTH + JJK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang