Part 15 - Serenade In E

104 33 2
                                    

Aku sudah di lobby apartment, menunggu Jongin datang menjemputku. Setelah 15 menit menunggu akhirnya dia tiba. Aku langsung naik ke mobilnya.

"Hey mau kemana kita hari ini?" Tanya Jongin.

"Hmmm mari kita membeli makanan enak!"

"Kupikir kau ingin makan bulgogi?"

"Tidak, sayang sekali tebakanmu salah! Karena hari ini hari yang spesial mari kita makan makanan lezat."

"Baiklah, seperti apa?"

"Tangsuyuk? Atau jjajangmyeon?"

"Cool! Ayo kita makan keduanya!" Kata Jongin dengan ekspresi senangnya setiap kali membicarakan makanan.

"Memang kau tau dimana tempat makan yang enak?" Tanyaku

"Ya, aku tau ada di daerah YeokSam-dong. Aku pernah makan di tempat itu bersama Woojin."

"Baiklah..."

**

Akhirnya kita telah sampai disalah satu kedai yang terletak dipinggir jalan.

"Tempat ini sepi, kau yakin makanan disini enak?" Tanyaku sedikit meragukan.

"Yaa.. Ini kan masih sore matahari pun masih tampak. Mereka ramai jika sudah menjelang malam. Ayo masuk."

Setelah makanan yang dipesan sudah jadi, kita langsung memakannya. Rasanya memang benar enak, sampai - sampai aku tidak bisa berhenti untuk tidak memakannya.

"Yaa~ pelan - pelan nanti tersedak." Kata Jongin

"Ini benar - benar enak!" Kataku sambil lanjut memakan potongan ayamnya.

Dia hanya tertawa melihatku memakan dengan porsi yang banyak.

**

Song Recommendation
Byeon Jin Seop - Come to Me Again

Tidak terasa hari sudah gelap, hari ini aku benar - benar senang bisa menghabiskan waktu bersama Jongin. Mungkin ini hari terakhir aku bertemu dengannya.

Setelah makan, kita memutuskan untuk ke taman kota yang tidak jauh dari sini. Sambil berjalan menuju taman, kita berbincang.

"Benarkan apa yang aku bilang, makanan tadi enak."

"Ya, meskipun awalnya aku sempat meragukannya." Kataku sambil tertawa kecil.

"Setelah konser selesai, apakah kita harus ke Jepang? Akan ku tunjukkan makanan enak langgananku disana. Gimana?" Ajaknya dengan penuh semangat.

Aku hanya tersenyum.

"Jongin-ah..."

"Ya?"

Seketika langkah kaki pun terhenti.

"Bagaimana jika kita memikiran ulang semua nya?"

"Maksudmu?"

"Saat ini kau pasti merasa kesulitankan? Tentang hubungan kita."

"Jangan bilang kau masih ingin membahasnya.."

"Aku hanya takut. Aku takut kau akan terluka karena ini."

"Hey, lihat aku? Aku baik - baik saja." Jongin memegang kedua pundakku dan memintaku untuk melihatnya.

"Semakin kita dekat, sepertinya hidupmu akan semakin terguncang. Hal itu yang membuatku ragu."

"Apa yang membuatmu menjadi seperti ini? Apa karena komentar orang - orang, iya?"

"Tidak. Aku sudah memikirnya berulang kali. Keputusan yang terbaik saat ini adalah kita harus berpisah. Bukan karena aku tidak mencintaimu. Dan ini bukan karena aku tidak peduli, aku melakukan ini karena aku peduli padamu."

LOVE, FROM 88 | KAI [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang